Ingatlah, Allah tidak melihat seberapa besar kebaikan yang kita lakukan, tetapi seberapa tulus hati kita saat melakukannya.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Salah satu upaya untuk meningkatkan iman dan takwa adalah dengan menumbuhkan empati terhadap saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah.
Bencana yang menimpa saudara kita di Sumatra, pada hakikatnya tidak hanya ujian bagi mereka, tetapi juga ujian bagi iman kita.
Baca Juga:Telkom Resmikan neuCentrIX Jayapura, Data Center Pertama di PapuaTegalluar Menuju Bebas Banjir, Normalisasi Sungai Ciputat Sudah 30% dengan Dukungan Pentahelix
Seberapa jauh jiwa kita terpanggil untuk merasakan penderitaan mereka, dan seberapa besar kepedulian kita tergerak untuk memberikan bantuan kepada mereka.
Menumbuhkan empati melalui aksi nyata dengan memberikan pertolongan kepada saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah merupakan anjuran yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
Artinya, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki.” (QS An-Nisa’, [4]: 36).
Dalam ayat yang lain, Allah swt juga berfirman:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الأِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Artinya, “Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.” (QS Al-Ma’idah, [5]: 2).
Merujuk penjelasan Imam al-Qurthubi, salah satu alasan kenapa Allah menyandingkan kata “tolong menolong dalam kebaikan” dan “takwa”, karena agar kita sadar bahwa kesempurnaan iman seseorang adalah apabila sudah mampu menggabungkan keduanya dalam aksi nyata.
Tolong menolong artinya kita berempati terhadap orang lain, sementara takwa artinya kita menjalankan perintah dari-Nya.
Maka jika mampu menggabungkan keduanya dalam aksi nyata sehari-hari, di situlah letak kesempurnaan iman kita.
Baca Juga:Dorong Kepatuhan, DJP-Ditjen Minerba Undang 1800 WP Usaha TambangSatgas PASTI Daerah Jawa Barat Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan Menggunakan Artificial Intelligence
Karena dalam ketakwaan terdapat ridha Allah, dan dalam tolong-menolong terdapat ridha manusia.
Imam al-Qurthubi dalam kitab al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, jilid VI, halaman 47 mengatakan:
نَدَبَ اللهُ إِلىَ التَّعَاوُنِ بِالْبِرِّ وَقَرَنَهُ بِالتَّقْوَى لَهُ؛ لِأَنَّ فِي التَّقْوَى رِضَا اللهِ، وَفِي الْبِرِّ رِضَا النَّاسِ، وَمَنْ جَمَعَ بَيْنَ رِضَا اللهِ وَرِضَا النَّاسِ فَقَدْ تَمَّتْ سَعَادَتُهُ وَعَمَّتْ نِعْمَتُهُ
Artinya, “Allah menganjurkan untuk saling tolong-menolong dalam kebajikan dan menggandengkannya dengan takwa kepada-Nya, karena sesungguhnya dalam takwa terdapat ridha Allah, dan dalam kebajikan terdapat ridha manusia. Dan barangsiapa yang menggabungkan antara ridha Allah dan ridha manusia, maka sungguh telah sempurna kebahagiaannya dan meluaslah nikmatnya.”
