KURASI MEDIA – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memasang target ambisius dalam pengembangan institusi ke depan. Kampus pendidikan tertua di Indonesia ini menargetkan masuk 10 besar universitas terbaik nasional sekaligus terus mendongkrak posisi di pemeringkatan internasional.
Rektor UPI, Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A., mengungkapkan bahwa UPI menunjukkan tren positif dalam pemeringkatan global. Berdasarkan QS Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings 2026, UPI berada di peringkat #391 Asia, melonjak 59 peringkat dari posisi sebelumnya di rentang #441–450.
Tak hanya itu, pada QS Asian University Rankings (South-Eastern Asia) 2026, UPI menempati peringkat #76, naik satu tingkat dari tahun sebelumnya. Sementara di level nasional, UPI mencatatkan kenaikan dua peringkat, dari posisi #17 menjadi #15 universitas terbaik di Indonesia.
Baca Juga:AdMedika Gandeng Komunitas Sekolah Tanah Air Semarakkan Program Sekolah Kuat, Anak SehatBRI Region 9 Dorong UMKM Jawa Barat Go Global Lewat Pelatihan BRINSPIRING
“Guna mencapai target tersebut, salah satu strateginya dengan menaikkan pendanaan riset. Saat ini anggaran UPI untuk memenuhi kebutuhan dana riset, perlu dilipatgandakan,” kata Prof. Didi saat Focus Group Discussion dan Media Gathering UPI Tahun 2025, di Gedung Partere UPI, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung, Senin (29/12/2025).
Prof. Didi memaparkan, dana riset UPI pada tahun 2025 sebesar Rp15 miliar, yang kemudian ditingkatkan secara total hingga Rp58 miliar. Namun demikian, angka tersebut dinilai belum ideal untuk menopang ambisi besar UPI di tingkat nasional maupun global.
“Namun saya belum puas, kira-kira mana yang bisa diefisiensi, sehingga dapat kita naikkan paling tidak menjadi 70 miliar, dengan menggunakan sistem Insentif Berbasis Kinerja (IBK) baru yang lebih efisien namun lebih berkeadilan,” ucapnya.
Penguatan Tri Dharma Berdampak Nyata
Selain penguatan riset, UPI juga menargetkan penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada tahun 2026 dengan dampak langsung bagi masyarakat dan kebijakan nasional. Menurut Prof. Didi, kontribusi perguruan tinggi tidak boleh berhenti pada publikasi ilmiah semata.
“Dampak yang dimaksud bukan sekadar hilirisasi hasil-hasil penelitian, tetapi bagaimana UPI bisa turut berkontribusi menyumbangkan pemikiran yang berdampak pada kebijakan nasional,” jelasnya.
Ia menambahkan, kontribusi tersebut dapat diwujudkan melalui peran UPI sebagai konsultan, tim ahli, hingga penyedia produk riset yang aplikatif.
