5 Rekomendasi Saham yang Berpotensi Naik Pada Hari ini

0 Komentar

KURASI MEDIA- Pada akhir perdagangan pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.939, mengalami koreksi negatif sebesar 0,8 persen. Menurut Dimas Krisna Ramadhani, Analis Ekuitas dari PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), terdapat sejumlah sektor yang mempengaruhi IHSG pada akhir pekan tersebut.

Dimas menunjukkan bahwa IHSG pada pekan tersebut didukung oleh sektor konsumer non-siklikal berkat kenaikan saham CPIN dan JPFA sebanyak 9 persen dan 8 persen. Selain itu, sektor teknologi juga memberikan dukungan, dengan DMMX naik 10 persen dalam seminggu dan 69 persen dalam sebulan terakhir.

Hal ini berlawanan dengan sentimen negatif yang berkembang terkait afiliasi terkait Kresna Life. Sectr basic materials, seperti BRPT, menjadi penahan pertumbuhan IHSG, terutama saat bursa karbon resmi diluncurkan. Sektor Healthcare juga belum menunjukkan sentimen baru setelah RUU Kesehatan.

Baca Juga:Harga Emas Antam Hari ini Naik 1000, Cek Selengkapnya disini!5 Cara Menghemat saat Berbelanja di Tokopedia Agar Rekening Tidak Kering

Dimas menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada tanda-tanda peningkatan untuk sektor kesehatan. Selain itu, terdapat tiga sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan lalu, yaitu bursa karbon, yield obligasi berjangka 10 tahun Amerika Serikat yang mengalami kenaikan, dan Core Personal Consumption Expenditure (PCE) MoM.

Sentimen terkait bursa karbon mencakup penunjukan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh OJK sebagai penyelenggara pada 26 September 2023. Namun, saham yang terkait sentimen positif ini seperti BRPT, PGEO, KEEN, dan ARKO justru mengalami penurunan.

Tampaknya, berita ini dijadikan kesempatan penjualan oleh para pemain pasar saham tersebut. Meskipun secara keseluruhan tren saham tersebut masih menunjukkan kenaikan dalam sebulan terakhir.

Sentimen terkait yield obligasi berjangka 10 tahun AS yang meningkat mencapai level tertinggi dalam 15 tahun terakhir, yaitu 4,54 persen. Hal ini merupakan level tertinggi sejak 2007, yakni 4,57 persen.

Sentimen terakhir, Core PCE MoM, merupakan indikator yang digunakan oleh The Fed untuk memperoleh gambaran tentang tingkat inflasi. Indikator ini tidak memasukkan harga makanan dan energi dalam perhitungannya, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai pengeluaran konsumsi.

Pada bulan terakhir, Core PCE naik 0,1 persen, merupakan kenaikan terendah sejak November 2020, yang lebih rendah dari konsensus sebelumnya yaitu 0,2 persen.

0 Komentar