Aksi Boikot Produk Israel Berhasil Menurunkan Nilai Saham

0 Komentar

KURASI MEDIA – Setelah meletusnya perang Israel-Palestina pada 7 Oktober 2023, beredar berbagai produk Israel di Indonesia yang cukup populer dan dikonsumsi oleh masyarakat. Hingga timbul aksi boikot produk israel.

Terkait hal ini, gerakan BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) muncul sebagai upaya untuk mendukung kebebasan, keadilan, dan kesetaraan bagi Palestina. Gerakan BDS telah merilis daftar merek produk Israel yang beragam, dan banyak yang percaya bahwa memboikot produk-produk ini adalah salah satu bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Beberapa merek yang terkenal termasuk Hewlett Packard (HP) yang menyediakan sistem ID biometrik yang membantu Israel membatasi pergerakan Palestina, Ahava yang merupakan produsen kosmetik dengan tempat produksi di permukiman ilegal Israel, dan Keter yang fokus pada produk rumah tangga dan kebun berbasis resin Israel.

Baca Juga:5 Jenis Ilustrasi Gambar yang Bisa di Buat oleh Kecerdasan AISpesifikasi Oppo A2 5G Harga 4 Jutaan, Berani Beli ?

Selain itu, ada juga merek seperti Danone dengan beragam produk seperti air mineral, susu, dan makanan kemasan, yang memiliki saham di perusahaan makanan Israel, Strauss Group.

Tivall, Osem, Nestle, Strauss, Coca-Cola, Eden Spring, Soda Stream, Starbucks, McDonald’s, Siemens, AXA, dan Puma juga termasuk dalam daftar produk Israel yang mendapatkan perhatian dalam gerakan boikot ini. Semua merek ini memiliki keterkaitan dengan Israel melalui produksi atau investasi yang dilakukan di sana.

Saham sejumlah produk yang mendukung Israel seperti Starbucks dan McDonald’s mengalami fluktuasi akibat dari aksi boikot yang dilakukan oleh para pendukung Palestina terhadap produk-produk tersebut.

Sejak konflik Palestina-Israel terjadi beberapa pekan lalu, gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) telah mendapat dukungan dari masyarakat dunia sebagai bentuk perlawanan non-kekerasan terhadap Israel, serta sebagai wujud solidaritas dengan Palestina untuk mengakhiri perang.

Aksi boikot ini juga telah santer disuarakan di Indonesia mengingat keberadaan produk-produk yang diduga mendukung Israel masih cukup meluas di Tanah Air.

Meskipun dalam beberapa pekan pertama, aksi boikot tersebut mempengaruhi harga saham dari beberapa merek terkenal yang dianggap mendukung Israel, namun secara perlahan saham-saham tersebut mulai pulih di akhir sesi perdagangan pada Kamis, 2 November 2023.

Berikut adalah beberapa produk atau perusahaan yang dianggap mendukung Israel beserta nilai saham terbarunya:

0 Komentar