KURASI MEDIA – Amazon telah mengumumkan peluncuran chatbot baru bernama Q, yang akan digunakan di tempat kerja. Ini merupakan langkah Amazon untuk bersaing dengan Microsoft dan Google di bidang perangkat lunak produktivitas.
Q, yang dinamai seperti karakter dalam film James Bond atau karakter Q dalam Star Trek, telah tersedia dalam versi pratinjau dengan beberapa fitur yang gratis.
Setelah periode pratinjau berakhir, biaya pengguna bisnis akan dikenakan sebesar $ 20-25 per orang per bulan, tergantung pada versi yang dipilih.
Baca Juga:Jurnalis Palestina Motaz Azaiza Mendapatkan Penghargaan dari GQGTA 6 Kapan Rilis? Berikut Bocoran Informasinya
Fungsi awal dari Q adalah membantu pengguna memahami kemampuan AWS dan memecahkan masalah.
Pengguna dapat berkomunikasi dengan Q melalui aplikasi komunikasi seperti Salesforce dan Slack, serta diberikan kemampuan untuk meninjau kutipan dokumen yang mendukung respons obrolan.
Selain itu, Q juga dapat melakukan perubahan pada kode sumber secara otomatis, sehingga pengembang tidak perlu banyak bekerja. Layanan ini akan terintegrasi dengan lebih dari 40 sistem perusahaan, termasuk Microsoft 365, Dropbox, dan Salesforce.
Menurut analis industri teknologi, Q diharapkan menjadi pengubah permainan bagi pelanggan AWS yang memiliki pilihan layanan yang beragam.
AWS telah menghindari menciptakan asisten AI untuk setiap layanan dalam portofolionya, sehingga Q diharapkan akan diadopsi secara luas oleh pengembang dan admin cloud dalam beberapa bulan ke depan.
Amazon telah meluncurkan beberapa aplikasi pengguna akhir sebelumnya, termasuk alat untuk mengelola rantai pasokan, email, pesan terenkripsi, panggilan video, layanan pelanggan, dan jangkauan pemasaran. Namun, tidak ada aplikasi yang menjadi hit besar, dan sebagian besar pendapatan AWS berasal dari komputasi inti dan layanan penyimpanan.
Administrator akan memiliki kontrol untuk menentukan apakah Q dapat menjawab pertanyaan pengguna tentang topik umum. Peluncuran Q oleh Amazon diharapkan akan menghantarkan inovasi dan kemajuan di pasar perangkat lunak produktivitas, dengan harapan dapat bersaing dengan Microsoft dan Google dalam hal layanan tersebut.