Apa Itu Meal Replacement? Viral Hasil Uji Lab Produk Makanan Sehat Diduga Over Klaim

Ilustrasi Meal Replacement, Viral Dugaan Produk Makanan Sehat Over Klaim/ Pexels/ Ella Olsson
Ilustrasi Meal Replacement, Viral Dugaan Produk Makanan Sehat Over Klaim/ Pexels/ Ella Olsson
0 Komentar

KURASI MEDIA – Kenalan dengan istilah meal replacement. Viral baru-baru ini di TikTok salah seorang warganet menunjukkan hasil uji lab produk makanan sehat yang diduga over klaim.

Saat mengawali videonya, pemilik akun memberikan deskripsi “Uji Lab Meal Replacement: Makanan ‘Sehat’ Kok Kayak Gini?”.

Terlihat berbagai produk makanan sehat yang disensor dalam video tersebut, lalu kemudian dibandingkan kandungan yang tertera pada kemasan dengan hasil uji lab.

Baca Juga:Info Tarif Listrik per Desember 2023, Tetap Sama?Harga Terbaru Tablet Advan Sketsa 3 Rp 2 Jutaan, Apa Keunggulannya?

Hasilnya ditampilkan beberapa produk diduga memiliki kandungan yang over klaim alias memberikan klaim yang berlebihan.

Sontak membuat warganet terkejut dan ikut merespon diunggahan TikTok @naktekpang. Namun di samping viralnya video tersebut, mari ketahui apa itu meal replacement.

Apa Itu Meal Replacement?

Dilansir dari laman AKG FKM UI,  meal replacement adalah produk makanan yang dirancang untuk menggantikan konsumsi makanan utuh dalam pola makan harian.

Jenis produk meal replacement  mencakup berbagai varian seperti formula cair, bubuk, makanan siap santap, snack bar, dan sebagainya. Meskipun awalnya dikembangkan untuk membantu penderita gangguan makan memenuhi kebutuhan gizi mereka, dokter juga dapat merekomendasikan meal replacement untuk menurunkan berat badan pada pasien obesitas.

Meskipun meal replacement efektif untuk menurunkan berat badan dalam beberapa kondisi seperti diabetes melitus tipe-2 dan lebih efektif daripada diet rendah energi untuk pasien obesitas, perlu diingat bahwa produk ini bukanlah solusi pengganti makanan utuh secara permanen.

Rekomendasi umum adalah mengonsumsinya maksimal dua kali sehari untuk tujuan penurunan berat badan, dan setelah mencapai tujuan tersebut, penting untuk kembali ke pola makan seimbang untuk menjaga berat badan.

Penting juga diketahui untuk membatasi penggunaan meal replacement karena kandungan energi dan zat gizi yang cenderung rendah, sehingga tidak ideal untuk konsumsi jangka panjang.

Baca Juga:Placebo Effect adalah Istilah Medis tentang Suatu Perawatan, Simak Berbagai Faktornya!Ramai Soal Cyber Monday Dirayakan pada 27 November, Apa Itu?

Selain itu, produk ini bisa mengandung bahan tambahan seperti pemanis buatan, pengawet kimia, serta vitamin dan mineral dalam bentuk sintetis.

Oleh karena itu, makanan utuh tetap menjadi pilihan yang lebih baik untuk menjaga kesehatan dan berat badan.

Secara keseluruhan, meal replacement dapat menjadi opsi yang efektif dalam mendukung penurunan berat badan, terutama bagi pasien obesitas. Meskipun demikian, penting untuk tetap mempertahankan pola makan gizi seimbang untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.

0 Komentar