Benarkah Sering Konsumsi Serat Bisa Kurangi Risiko Diabetes? Ini Penjelasannya!

Benarkah Sering Konsumsi Serat Bisa Kurangi Risiko Diabetes? Ini Penjelasannya!
Benarkah Sering Konsumsi Serat Bisa Kurangi Risiko Diabetes? Ini Penjelasannya!
0 Komentar

KURASI MEDIA – Diabetes merupakan penyakit yang umum terjadi di Indonesia dan jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu.

Federasi Diabetes Internasional (IDF) mengatakan jumlah penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2021 adalah 19,47 juta.

Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 28,57 juta orang pada tahun 2045.

Rachel Olsen, ahli gizi berkualifikasi dari University College Dublin, mengatakan ada banyak faktor yang menyebabkan diabetes, mulai dari genetik hingga gaya hidup.

Baca Juga:Demi Menjiwai Peran, Erika Carlina Rela Naikan Berat Badan 10kg di Film Srimulat: Hidup adalah KomediHari Ini Harga Emas Antam Naik Rp1.089.000 per Gram, Apa Pemicunya?

Untuk mengurangi risiko diabetes, gaya hidup yang lebih sehat sangat dianjurkan.

Gaya hidup yang lebih sehat, termasuk menerapkan pola makan yang sehat, penting untuk mengurangi risiko diabetes.

Secara lebih rinci, ia membagikan lima tips praktis yang dapat diikuti oleh masyarakat Indonesia untuk mengurangi risiko diabetes, dimulai dari tips pertama yaitu memperbanyak konsumsi buah dan sayur.

Rachel mengatakan buah dan sayur merupakan sumber serat yang baik karena dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.

Dengan mengonsumsi serat yang tepat, risiko diabetes dapat dikurangi.

“Pilihlah buah dan sayuran yang rendah gula dan mengandung antioksidan dan mineral seperti alpukat, pepaya, apel, serta pisang dan sayuran yang agak hijau (tidak lembek),” kata Rachel.

Saran praktis kedua yang diberikan oleh para ahli gizi adalah membatasi konsumsi karbohidrat.

Karbohidrat dikenal sebagai sumber energi utama sehingga tidak heran jika orang mengonsumsinya paling banyak saat makan karena merasa membutuhkan energi.

Baca Juga:Gigi Goyang Bisa Jadi Tanda Diabetes? Ini Kata Ahlinya!Diabetes Tipe 1 Ternyata Banyak Dialami Anak Indonesia, Ketahui Ini Penyebabnya!

Namun, kelebihan karbohidrat dapat meningkatkan risiko diabetes, sehingga konsumsinya harus dibatasi.

Pilihlah makanan dengan karbohidrat kompleks yang memiliki indeks glikemik rendah sehingga dicerna secara perlahan dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam, seperti beras merah, quinoa atau gandum, ubi jalar, dan singkong.

Selain itu, untuk mengurangi risiko diabetes, sebaiknya Anda mengatur waktu makan dan ngemil secara teratur. Tujuannya agar kadar gula darah tetap stabil.

Pertimbangkan untuk mengatur jadwal makan 3 kali sehari secara teratur dengan 2 kali camilan di pagi dan sore hari.

Tips keempat adalah membatasi asupan makanan dan minuman manis dengan anjuran bahwa manusia hanya membutuhkan 25 gram gula tambahan per hari.

0 Komentar