Dolar Meningkat di Angka 15.600, Rupiah Semakin Terancam

0 Komentar

KURASI MEDIA- Kurs tukar rupiah terus melemah pada awal perdagangan pada Rabu (4/10/2023). Mata uang Garuda kini mencapai Rp15.600 pada pagi ini.

Dilansir dari sumber Bloomberg, rupiah mengalami penurunan sebanyak 34 poin pada awal perdagangan, mencapai Rp15.614 per dolar AS. Sebelumnya, pada Selasa (3/10/2023), kurs rupiah ditutup dengan penurunan sebanyak 50 poin atau 0,32 persen ke level Rp15.580.

Menurut analis pasar keuangan, Lukman Leong, pelemahan rupiah terhadap dolar AS terjadi karena data Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) di AS. “Rupiah kemungkinan akan terus melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah data JOLTS menunjukkan hasil yang lebih kuat dari perkiraan,” katanya.

Baca Juga:Tiktok Shop Resmi di Tutup Hari ini, Berikut adalah Pengumuman Resminya5 Rekomendasi Saham yang Berpotensi Naik Pada Hari ini

Ariston Tjendra, seorang analis pasar keuangan, menyatakan bahwa pelemahan rupiah hari ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang masih naik, mengindikasikan bahwa ekspektasi kebijakan suku bunga tinggi AS masih memengaruhi penguatan dolar terhadap mata uang lainnya.

Selain itu, data jumlah lowongan pekerjaan di AS pada bulan Agustus menunjukkan peningkatan menjadi 9,6 juta lowongan, dibandingkan dengan 8,9 juta lowongan pada bulan sebelumnya. “Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ketenagakerjaan AS tetap solid dan masih dapat mendukung kebijakan suku bunga tinggi untuk mengendalikan inflasi di AS,” kata Ariston.

Ariston memproyeksikan bahwa rupiah masih memiliki potensi untuk melemah ke kisaran antara Rp15.630 hingga Rp15.650, dengan potensi dukungan (support) pada kisaran Rp15.550 per dolar AS pada hari ini. Sementara itu, Lukman memproyeksikan bahwa rupiah dapat bergerak dalam kisaran Rp15.550 hingga Rp15.650 terhadap dolar AS pada hari ini.

0 Komentar