KURASI MEDIA – Harga minyak melonjak pada Rabu setelah terjadi serangan yang mematikan di sebuah rumah sakit di Kota Gaza. Serangan ini meningkatkan ketegangan regional, dengan Iran dilaporkan memanggil embargo penjualan minyak ke Israel.
Kemarahan dan protes yang tersebar ke seluruh wilayah Arab juga mempengaruhi harga minyak. Yordania membatalkan pertemuan puncak Arab dengan Presiden Biden karena perang yang terjadi di wilayah tersebut mendorong wilayah tersebut ke ambang batas.
Serangan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober meningkatkan kekhawatiran bahwa AS akan meningkatkan penegakan sanksi kepada Iran, yang dapat mempersempit suplai minyak global.
Baca Juga:iPhone 15 Bisa Dipesan Mulai 20 Oktober 2023, Ini CaranyaAS akan Memperketat Akses Chip ke China
Produksi minyak Iran telah meningkat menjadi lebih dari 3 juta barel per hari, dengan perkiraan ekspor sekitar 2 juta barel per hari. Namun, harga minyak tetap berada di bawah level tertinggi yang ditetapkan pada September 2023.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, memanggil anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menghentikan penjualan minyak ke Israel dan mengusir duta besarnya.
Serangan di rumah sakit tersebut memicu protes di seluruh wilayah, termasuk di Yordania, Turki, Tunisia, Libanon, dan Iran. Analis mengkhawatirkan apakah Iran dan Hizbullah akan membuka front baru di utara. Jika Iran benar-benar terlibat, harga minyak dapat mencapai $100 per barel sebelum akhir tahun.
Selain itu, harga minyak juga didukung oleh penurunan stok minyak mentah AS. American Petroleum Institute melaporkan bahwa stok minyak mentah AS turun 4,4 juta barel minggu lalu.
Administrasi Informasi Energi akan melaporkan angka persediaan resmi pada Rabu pagi. Analis memperkirakan persediaan minyak mentah akan turun 30.000 barel, sementara stok bensin dan hasil sulingan turun masing-masing 800.000 barel dan 900.000 barel.
Secara keseluruhan, lonjakan harga minyak disebabkan oleh ledakan mematikan di rumah sakit di Gaza serta ketegangan regional yang meningkat.
Iran memanggil embargo penjualan minyak ke Israel, dan kemarahan dan protes meluas di seluruh wilayah. Produksi minyak Iran yang meningkat dan penurunan stok minyak mentah AS juga memengaruhi harga minyak. Perkiraan harga minyak mencapai $100 per barel jika Iran terlibat dalam konflik tersebut.