Kewajiban Anak Laki-laki Dalam Islam

Achraf Hakimi pemain Timnas Maroko yang mencium ibunya Usai mencetak gol. Bukti bahwa kewajiban anak laki-laki kepada ibunya akan melekat hingga dewasa.
Achraf Hakimi pemain Timnas Maroko yang mencium ibunya Usai mencetak gol. Bukti bahwa kewajiban anak laki-laki kepada ibunya akan melekat hingga dewasa.
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kewajiban anak laki-laki  dalam Islam sudah diatur dalam Al Quran, terutama kewajiban terhadap keluarganya. Hal ini sudah mutlak dan tidak bisa diragukan lagi kebenarannya.

Namun saat ini ternyata banyak orang yang tidak bisa menerima, terutama para istri, bahwa seorang anak laki-laki yang sudah menikah masih harus menanggung nafkah untuk ibu.

Memiliki anak laki-laki merupakan suatu kebanggaan bagi orang tuanya. Demikian juga dalam Islam, Anak laki-laki memiliki kemuliaan tersendiri, karena dia punya kewajiban yang harus dipenuhinya selama hidupnya.

Baca Juga:Ciri-ciri Perempuan yang Suka Menggoda Suami OrangWaspada, ini Tanda-tanda Pasangan Mulai Bosan dan Bisa Minta Putus Kapanpun

Kewajiba anak laki-laki mungkin akan berbeda di setiap adat dan tradisi di masyarakat. Namun dalam Islam, kewajiban anak laki-laki adalah sama, dan berlaku diseluruh dunia.

Anak laki-laki memang terlahir dengan kemampuan lebih dibandungkan anak perempuan, baik dari segi fisik, pemikiran hingga mentalnya.

Karena kemampuan lebihnya ini, membuat anak laki-laki juga memiliki tanggung jawab lebih terhadap keluarganya.

Selain kelak akan menjadi pemimpin, anak laki-laki juga akan terikat dengan tanggung jawab terhadap ibu dan saudara perempuannya seumur hidupnya.

Kewajiban anak laki-laki ini tertuang jelas dalam alquran, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Anak laki-laki bertanggung jawab merawat orang tuanya ketika sudah berumur, terutama ibu.

Kewajiban ini berlaku meski orang tua masih sehat dan produktif, apalagi jika orang tua sudah tidak bisa apa-apa.

Hal ini terdapat dalam Alquran, Allah berfirman :

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Baca Juga:Cara Mengidentifikasi Kepribadian MBTI, Temukan Kamu Tipe yang ManaBahaya Tidur Terlalu Malam Bagi Anak, Bisa Jadi Gangguan Perilaku

Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (QS al Isra; 23)

2. Anak Laki-laki wajib menanggung nafkah orang tuanya ketika berusia lanjut.

Bukan hanya meraatnya, anak laki-laki juga harus memastikan orang tuanya bisa memenuhi semua kebutuhannya.

Selain kepada istrinya, dia juga wajib menafkahi orang tuanya. Hal ini tercantum dalam Alquran. Allah berfirman:

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ۝٢١٥

Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan (dan membutuhkan pertolongan).” Kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (QS Al Baqarah 215)

0 Komentar