KURASI MEDIA – Pada pembukaan perdagangan hari Selasa (31/10/2023), rupiah menguat terhadap dolar AS dengan nilai tukar dolar Rp15.871,5 per dolar AS. Rupiah mengalami penguatan sebanyak 18,5 poin pada pembukaan perdagangan. Posisi rupiah ini mengikuti tren penutupan perdagangan hari sebelumnya, Senin (30/10/2023), yang mengalami kenaikan sebesar 48,50 poin atau 0,30 persen.
Menurut pengamat pasar keuangan Lukman Leong, penguatan rupiah terhadap dolar AS kemungkinan akan memiliki batasannya pada perdagangan hari ini, terutama setelah data baru dari China menunjukkan aktivitas manufaktur yang lebih lemah dari yang diharapkan.
Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar keuangan, juga menyatakan bahwa meskipun rupiah mengalami kenaikan terhadap dolar AS pada perdagangan sebelumnya, masih ada potensi untuk pelemahan pada perdagangan hari ini. Ia mencatat bahwa penguatan rupiah sebelumnya tidak signifikan, dan masih terdapat potensi untuk pelemahan dengan tingkat dekat Rp15.900.
Baca Juga:Harga Saham Mengalami Penurunan, Tapi 6 Saham ini Mengalami KenaikanHarga Emas Antam Hari Ini Turun Hingga 4000
Ariston juga menekankan bahwa sentimen pasar terhadap keputusan Federal Reserve (the Fed) AS dan situasi konflik Israel-Hamas masih bisa mempengaruhi penguatan dolar AS terhadap mata uang lain, termasuk rupiah.
Dalam proyeksinya, Ariston memperkirakan rupiah masih memiliki peluang untuk kembali melemah ke kisaran Rp15.900, dengan potensi resistance di kisaran Rp15.930 hingga Rp15.950. Sedangkan tingkat support diperkirakan berada di kisaran Rp15.860 pada hari ini. Di sisi lain, Lukman memproyeksikan bahwa rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp15.800 hingga Rp15.900 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.