Orang Terkaya Palestina Ikut Terjun Memerangi Israel

0 Komentar

KURASI MEDIA- Situasi di Timur Tengah kembali memanas dengan kelompok Hamas yang melancarkan serangan bersenjata terbesar ke Israel dalam beberapa tahun terakhir. Militer Israel memberikan respons besar dan menyatakan perang terhadap Hamas, menyebabkan pertempuran dengan korban jiwa dari kedua pihak.

Peristiwa ini menambah panjang sejarah konflik berdarah di kawasan tersebut yang sudah berlangsung selama 70 tahun. Upaya perdamaian yang pernah diusulkan, termasuk oleh tokoh terkaya Palestina, Munib al Masri, terus terkendala.

Munib al Masri, lahir di Nablus, Palestina pada tahun 1934 dari keluarga berada. Ayahnya, seorang pedagang emas, meninggal ketika Munib berusia 1,5 tahun. Dia menjadi saksi proklamasi negara Israel oleh David Ben-Gurion pada tahun 1948 dan juga menyaksikan Nablus berubah menjadi medan pertempuran.

Baca Juga:Dapatkan Saldo Dana Gratis dengan Mengisi Survei di GooglePengamat Ekonomi : Bagi-Bagi Rice Cooker Gratis Dinilai Tidak Efektif

Keinginan Munib untuk menjadi pilot pesawat tempur sebagai bentuk perlawanan terhadap Israel terkendala oleh keadaan yang makin tak kondusif. Pada tahun 1952, dengan uang saku US$ 400, ia pergi ke Beirut, Lebanon, untuk akhirnya tiba di New York, Amerika Serikat. Di AS, ia mengejar pendidikan di bidang perminyakan dan geologi.

Setelah belajar di AS, Munib kembali ke Timur Tengah dan mendirikan perusahaan pengeboran mineral dan air, Engineering & Development Group (Edgo), berbasis di Amman, Yordania. Dia dikenal sebagai ahli dalam menemukan sumber air di wilayah Timur Tengah yang kering.

Meskipun terkenal dan kaya raya, Munib tidak melupakan Palestina. Pada tahun 1993, ia bersama ekspatriat Palestina lain mendirikan Palestine Development and Investment (PADICO) dengan tujuan membangun investasi untuk memajukan perekonomian Palestina.

Upaya Munib melalui PADICO tak selalu mudah, karena kemerdekaan Palestina adalah isu sensitif yang sering kali mendapat respons keras dari otoritas Israel. Meskipun mengalami rintangan, Munib terus berjuang untuk kesejahteraan sosial dan pembangunan Palestina.

Melalui Masri Foundation, Munib menjadi filantropis terkenal yang membantu ribuan orang dengan menyediakan obat-obatan gratis dan membangun kembali rumah yang dihancurkan oleh Israel. Dia juga membantu pendirian universitas di Palestina, mendukung operasional rumah sakit, dan memberikan beasiswa kepada anak-anak Palestina.

0 Komentar