Pengamat Ekonomi : Bagi-Bagi Rice Cooker Gratis Dinilai Tidak Efektif

0 Komentar

KURASI MEDIA- Fahmy Radhi, Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menyoroti inisiatif pemerintah untuk membagikan rice cooker gratis kepada masyarakat. Program ini diatur dalam Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 11 Tahun 2023 mengenai Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik bagi Rumah Tangga.

Menurut Fahmy, meskipun rice cooker menggunakan energi listrik yang dianggap bersih, namun kapasitasnya yang kecil membuat kontribusinya terhadap pengurangan emisi karbon menjadi minim.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa listrik yang digunakan untuk rice cooker berasal dari pembangkit listrik yang masih mengandalkan batu bara, yang merupakan sumber energi tidak ramah lingkungan.

Baca Juga:Harga Emas Antam Hari ini Melonjak Naik Hingga Rp. 9000 per GramKonflik Timur Tengah Semakin Panas, Perekonomian Dunia Terancam!

Fahmy juga menegaskan bahwa pembagian rice cooker tidak dapat menggantikan penggunaan gas minyak cair (LPG) 3 kg. Hal ini disebabkan karena rice cooker hanya digunakan untuk keperluan memasak nasi, mengukus, dan memanaskan. Sementara untuk memasak lauk dan kebutuhan memasak lainnya, masih diperlukan kompor gas yang menggunakan LPG.

Oleh karena itu, menurut Fahmy, program ini tidak efektif dalam menggantikan penggunaan LPG 3 kg. Ia juga menduga bahwa tujuan dari program ini mungkin lebih menguntungkan perusahaan yang terlibat dalam pengadaan dan distribusi rice cooker.

Fahmy memperingatkan agar dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak digunakan untuk menguntungkan perusahaan yang terlibat dalam program ini.

Kementerian Keuangan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp347,5 miliar untuk alat masak berbasis listrik berupa rice cooker yang rencananya akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Dana ini berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) tahun 2023.

0 Komentar