Retinopati Diabetes Bisa Fatal Jika Tak Berobat dengan Baik?

Retinopati Diabetes Bisa Fatal Jika Tak Berobat dengan Baik?
Retinopati Diabetes Bisa Fatal Jika Tak Berobat dengan Baik?
0 Komentar

KURASI MEDIA – Retinopati diabetes umumnya terjadi pada pasien diabetes yang memiliki penyakit yang tidak terkelola dengan baik dan memiliki penyakit penyerta lain seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan sering mengalami hiperglikemia, kata dokter spesialis mata, dr Sesaria Rizky Kumalasari, Sp. M.

Sesaria mengatakan bahwa retinopati diabetik pada awalnya tidak menimbulkan gejala yang serius, dan banyak gejala seperti penglihatan kabur, bintik-bintik mengambang, perubahan penglihatan warna, dan penurunan penglihatan yang terjadi.

Gejala-gejala tersebut baru terlihat pada tahap retinopati diabetik yang lebih parah.

Baca Juga:PBB Ungkap Hampir 1,9 Juta Warga Gaza Mengungsi Sony Kolaborasi dengan Olivia Rodrigo Keluarkan Headphone Terbaru Edisi Terbatas, Segini Harganya!

“Oleh karena itu, penting bagi pasien diabetes untuk melakukan pemeriksaan fotografi fundus tahunan untuk mendeteksi retinopati diabetik secara dini,” ujar para dokter yang bekerja di Rumah Sakit Pondok Indah dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/12).

Retinopati diabetik merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2 akibat rusaknya pembuluh darah pada retina mata karena kadar gula darah yang tinggi.

Oleh karena itu, untuk menghindari atau mencegah komplikasi termasuk retinopati diabetik, disarankan agar pasien diabetes menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala dan menyeluruh, termasuk pemantauan kadar gula darah, fungsi ginjal, dan kondisi kaki.

Untuk kaki, jika pasien mengalami nyeri pada kaki, mereka dapat menjalani pemindaian ultrasonografi Doppler untuk mencegah penyakit kaki diabetik, yang dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut dan amputasi.

Selain itu, Anda harus minum obat dan melakukan aktivitas fisik moderat di bawah pengawasan medis.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar orang sehat yang berusia antara 18 dan 64 tahun melakukan aktivitas fisik selama 150 menit per minggu.

Hal ini juga berlaku untuk penderita diabetes pengobatan Olahraga Dr.
Grace Joselini Corlesa, Sp.K.O mengatakan dalam pernyataan tertulis yang sama bahwa olahraga membantu mengontrol berat badan, mencegah kelebihan berat badan dan obesitas, serta mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Ia mengatakan bahwa hal itu sangat membantu.

Baca Juga:Jorge Lorenzo Sebut Acosta Miliki Bakat Besar Sebagai Pembalap Muda MotoGP Harga Emas Turun Dipicu Naiknya Dolar, Jadi Segini!

Grace menambahkan bahwa olahraga juga dapat mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur dan memperbaiki suasana hati, yang pada gilirannya berdampak positif pada kesehatan mental dan kualitas hidup secara keseluruhan.

0 Komentar