Ribuan Warga Yaman Berunjuk Rasa Dukung Kebebasan Jalur Gaza yang Diserang Israel 

Ribuan Warga Yaman Berunjuk Rasa Dukung Kebebasan Jalur Gaza yang Diserang Israel 
Ribuan Warga Yaman Berunjuk Rasa Dukung Kebebasan Jalur Gaza yang Diserang Israel 
0 Komentar

KURASI MEDIA – Pada hari Jumat (29/12/23), ribuan warga Yaman ikut serta dalam demonstrasi besar-besaran untuk mendukung Jalur Gaza, yang diserang oleh Israel.

Keluarga Houthi menyerukan aksi unjuk rasa di beberapa kota dan daerah di bawah kendali mereka di bawah slogan “Bersamamu sampai Kemenangan… Amerika Tidak Akan Menghentikan Kami.”

Menurut kantor berita Saba yang dikelola Houthi, unjuk rasa itu dilaporkan di Provinsi Sanaa, Hodeidah, Hajjah, Dhale dan al-Bayda serta di Provinsi Saada dan Raymah.

Baca Juga:Intip Deretan Motor Listrik yang Meluncur di Tanah Air Sepanjang Tahun 2023Cek Spesifikasi dan Harga Smartphone “Entry Level” yang Rilis Tahun 2023

Pernyataan kelompok Houthi dibacakan dalam unjuk rasa tersebut, yang menekankan kelanjutan unjuk rasa untuk mendukung Gaza.

Pernyataan tersebut juga mendesak orang-orang dari seluruh dunia “untuk mengaktifkan alat-alat boikot ekonomi terhadap produk-produk Amerika dan Israel, dan semua perusahaan yang mendukung mereka.”

Kelompok Houthi menegaskan kelanjutan operasi angkatan lautnya terhadap kapal-kapal Israel atau kapal yang berlayar menuju pelabuhan Israel hingga blokade terhadap Gaza dicabut.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin baru-baru ini mengumumkan pembentukan misi multinasional – Operasi Penjaga Kemakmuran – untuk melawan serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, Israel terus melancarkan serangan tanpa henti di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 21.507 warga Palestina dan melukai 55.915 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sementara itu, pihak berwenang mengklaim bahwa serangan Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.

Serangan gencar yang dilakukan Israel telah menghancurkan Gaza, dengan 60 persen infrastruktur daerah kantong itu rusak atau hancur dan hampir 2 juta warga mengungsi di tengah kelangkaan parah makanan, air bersih dan obat-obatan.

0 Komentar