Selama Tahun 2023 Harga Beras Naik 20 Persen

Ilustrasi Beras (doc.Antaranews.com)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyoroti peningkatan harga beras di dalam negeri sebesar 21 persen sejak awal tahun 2023, yang signifikan berkontribusi terhadap inflasi volatil pangan.

Dalam konferensi pers APBN KiTa di Kementerian Keuangan pada Jumat (15/12/2023), Sri Mulyani mencatat bahwa inflasi komponen bergejolak, khususnya pada beras, cabai, dan bawang putih, masih memberikan tekanan signifikan terhadap inflasi keseluruhan.

Meskipun harga beras secara global mengalami penurunan sebesar 6,5 persen, faktor politik dan perang menyebabkan ketidakpastian pada harga komoditas, yang sebaliknya membuat harga beras di dalam negeri menjadi volatil.

Baca Juga:Cek Saham Paling Aktif Selama Satu Pekan TerakhirHidung Pesek Bisa Mancung Tanpa Oprasi, Ini Caranya!

Sri Mulyani juga mencermati penurunan harga beberapa komoditas Indonesia sejak awal tahun, termasuk batu bara, minyak, gas alam, CPO, gandum, kedelai, dan beras secara global.

Data BPS menunjukkan bahwa Indonesia telah mengimpor 2,53 juta ton beras senilai 1,45 miliar dolar AS dari Januari hingga November 2023. Mayoritas impor beras berasal dari Thailand, Vietnam, dan Pakistan.

Inflasi beras, meskipun mengalami penurunan dari Oktober 2023, tetap menjadi perhatian, dengan 59 kota mengalami inflasi, 21 deflasi, dan 10 stabil pada November 2023. Inflasi tertinggi terjadi pada September sebesar 5,51 persen (mtm), yang kemudian mengalami penurunan hingga saat ini.

Selain beras, cabai merah dan cabai rawit juga mengalami inflasi yang signifikan, menyumbang sebesar 0,16 persen dan 0,08 persen terhadap inflasi, sementara bawang merah menyumbang 0,03 persen. Secara keseluruhan, ketiga komoditas tersebut memberikan andil inflasi sebesar 0,27 persen, tinggi jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya.

0 Komentar