Smartphone Tahun 2023 Apakah Layak Dibeli ataukah Sekadar ‘Deja Vu’?

Smarthphone Tahun 2023 Apakah Layak Dibeli ataukah Sekadar 'Deja Vu'?
Saat kita memasuki kuartal akhir tahun 2023, pengguna smartphone di seluruh dunia merasa dilema ketika hendak memilih perangkat baru.
0 Komentar

KURASI MEDIA – Saat kita memasuki kuartal akhir tahun 2023, pengguna smartphone di seluruh dunia merasa dilema ketika hendak memilih perangkat baru. Pada kesempatan ini, penulis ingin berbagi refleksi dan pertimbangan yang mungkin dapat memengaruhi keputusan pembelian Anda.

Sebagai pengantar, kita mencermati beberapa ulasan terbaru yang telah dihasilkan oleh komunitas smartphone. Dalam rangkaian review terkini, seperti POCO X5, realme C30s, realme C55, Redmi 12C, dan Samsung A54, muncul pola menarik di mana komentar pengguna cenderung menyatakan bahwa ponsel terbaru terasa kurang menghadirkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan versi sebelumnya.

Melansir dari Chanel youtube gadgetin, review Redmi 12C menjadi sorotan, di mana banyak pengguna menganggapnya kalah dari Redmi 10C, yang secara teknis seharusnya menjadi perangkat sebelumnya. Begitu pula dengan realme C30s yang disandingkan dengan realme C30, meskipun perbedaan usianya hampir setahun. Fenomena serupa juga terjadi pada Samsung Galaxy A54 5G, di mana pengguna lebih memuji Galaxy A52s yang berusia setengah tahun.

Baca Juga:Oppo A2x: Ponsel Terbaru Dengan Performa Unggulan dan Desain MenarikOnePlus Open Melangkah ke Dunia Ponsel Lipat: Rilis Global 19 Oktober Bersaing dengan Oppo Find N3 Series

Pada intinya, muncul pandangan bahwa smartphone baru di tahun 2023 tidak membawa inovasi yang cukup signifikan, bahkan ada yang menyatakan bahwa beberapa perangkat terbaru malah mengalami penurunan kualitas dibandingkan dengan model dari satu hingga dua tahun yang lalu.

Pendapat ini tidak hanya datang dari komunitas, tetapi juga dari penulis sendiri. Sebagai contoh, dalam mereview POCO X5, penulis menilai bahwa perangkat tersebut lebih sebagai alternatif daripada peningkatan dari POCO M4 Pro. Begitu pula dengan review Vivo V25 yang dianggap sebagai alternatif dari V23, serta Realme 10 Pro+ yang dianggap terlalu mahal, lebih baik memilih Realme 9 Pro+.

Namun, pernyataan ini memunculkan pertanyaan besar terkait evolusi pasar smartphone. Apakah benar bahwa inovasi dan peningkatan kualitas sudah mencapai titik jenuh? Pernyataan David Santoso membawa kita untuk merenung lebih dalam tentang kondisi pasar saat ini.

Chanel youtube itu memberikan analogi yang menarik, bahwa dirinya merasa seperti mencium bau ketek saat berbicara dengan setiap merek smartphone baru. Analogi ini mencerminkan kekecewaannya terhadap harapan tinggi yang tidak selalu terpenuhi saat memeriksa perangkat lebih dekat. Apakah kita sebagai konsumen terjebak dalam standar smartphone tahun 2020, yang dianggap sebagai masa emas dengan berbagai perangkat keren seperti Redmi 10C, realme C30, Galaxy A52s, dan POCO X3 NFC?

0 Komentar