Spesialis Bedah Saraf Nilai Skrining Otak Penting Demi Cegah Aneurisma, Ini Alasannya!

0 Komentar

KURASI MEDIA – dr. Cipto Mangunkusumo, dokter spesialis bedah saraf dari Kelompok Studi Bedah Saraf, Dr. Ande Fakniadin (Sp.BS,) mengatakan bahwa pemindaian otak secara rutin penting dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap aneurisma.

“Jika ada pembuluh darah yang sudah terlanjur menggelembung, maka perlu ditutup agar tidak pecah di kemudian hari,” kata Ande dikutip dari Antara, (29/11/23).

Aneurisma, yang merupakan penggelembungan pembuluh darah di otak, dapat terjadi pada siapa saja, terutama jika ada riwayat keluarga yang mengalami masalah tersebut.

Baca Juga:Erick Thohir Sebut Piala Dunia U-17 Berikan Kontribusi Kembangkan Persepakbolaan IndonesiaSembuh dari Cidera, Sergi Roberto Kembali Perkuat Barca Lawan Porto yang Berlangsung Dini Hari

Menurut Ande, bahkan orang yang berusia 40-an tahun pun kini bisa menderita aneurisma.

Ande mungkin tidak seterkenal penyakit jantung atau stroke, tetapi ini merupakan pengingat bahwa aneurisma dapat mematikan dan sering kali tidak memiliki gejala.

Oleh karena itu, pemindaian otak secara teratur dianggap sangat penting.

Ande, yang menyelesaikan spesialisasinya di bidang bedah saraf di Universitas Indonesia, percaya bahwa orang-orang berusia 30-an benar-benar perlu menjaga kesehatan mereka.

Pemeriksaan utama, seperti magnetic resonance imaging (MRI) kepala, dilakukan pada usia 30 tahun dan dapat diulang pada usia 40 tahun.

Pemeriksaan otak dapat menggunakan pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT) untuk mendapatkan gambar dua dimensi otak dan pembuluh darah yang lebih jelas.

Pilihan lainnya adalah angiografi. Dalam tes ini, kateter dimasukkan melalui pembuluh darah di pangkal paha dan diarahkan ke otak.

Cairan khusus disuntikkan ke dalam pembuluh darah di otak untuk menentukan lokasi dan ukuran aneurisma.

“Semakin cepat kita bertindak, semakin baik,” kata Ande.

Baca Juga:Taklukkan 10 Pemain Mali, Prancis Tembus Final Piala Dunia U-17Pedrosa Ungkap Yakin Iannone Bisa Tampil Kompetitif di WSBK

Menurut Ande, metode skrining kepala melibatkan pemeriksaan kondisi pembuluh darah, yang tidak hanya dapat mendeteksi aneurisma, tetapi juga menunjukkan adanya flek, penyumbatan, dan pembuluh darah berbentuk balon.

Ande juga menekankan pentingnya mengetahui gejala-gejala pecahnya pembuluh darah dan mendorong masyarakat untuk membiasakan diri melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Dokter juga mengingatkan masyarakat bahwa penting untuk mengetahui lokasi rumah sakit terdekat agar dapat segera dilakukan tindakan yang diperlukan dalam keadaan darurat.

0 Komentar