KURASI MEDIA- Petugas kepolisian di Kota Yerusalem telah menangkap seorang turis Amerika setelah dicurigai melakukan “perusakan yang disengaja” terhadap patung-patung berharga di Museum Israel pada Kamis (5/10). Tindakan vandalisme ini terjadi ketika turis tersebut melempar dua patung Romawi dari abad kedua ke lantai, menyebabkan kerusakan yang signifikan. Akibatnya, keamanan koleksi berharga di Museum Israel terancam.
Kekhawatiran tentang serangan terhadap warisan budaya di Yerusalem meningkat setelah insiden ini, sebagaimana dilaporkan oleh CNN pada Jumat (6/10). Museum ini menyimpan karya seni yang tak ternilai harganya, sehingga perusakan semacam ini sangat meresahkan.
Identitas tersangka, seorang turis Amerika berusia 40 tahun yang merupakan orang Yahudi, telah diidentifikasi oleh polisi. Pada tahap awal pemeriksaan, tersangka mengklaim bahwa perbuatannya didasarkan pada keyakinan bahwa penyembahan berhala bertentangan dengan Taurat. Namun, pengacara tersangka, Nick Kaufman, membantah klaim ini dan mengatakan bahwa tersangka mengalami gangguan mental yang disebut sindrom Yerusalem.
Baca Juga:Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan Tubuh, Simak di SiniBansos 2023 Kapan Cair? Ini Jadwal dan Persyaratan Serta Jenis Bantuan yang Akan Diterima
Sindrom Yerusalem adalah kondisi yang diyakini disebabkan oleh daya tarik agama di kota ini, yang dianggap suci bagi tiga agama besar (Kristen, Yahudi, dan Islam). Kondisi ini membuat beberapa peziarah asing merasa bahwa mereka adalah tokoh-tokoh dalam Alkitab.
Terdakwa akan menjalani evaluasi kejiwaan untuk menilai kondisinya. Sementara itu, pihak berwenang telah memutuskan untuk tidak mengungkapkan nama tersangka kepada publik.
Tindakan vandalisme ini terjadi dalam konteks meningkatnya ketegangan dan tindakan kekerasan selama musim liburan Yahudi. Serangan-serangan oleh orang Yahudi ultra-Ortodoks yang radikal terhadap jamaah Kristen telah terus meningkat, menciptakan ketakutan di antara wisatawan dan kemarahan di kalangan umat Kristen setempat.
Museum Israel, yang dikenal karena koleksinya yang kaya akan artefak arkeologi, seni rupa, dan budaya Yahudi, menggambarkan insiden ini sebagai peristiwa yang mengkhawatirkan dan tidak lazim. Museum ini secara tegas mengutuk segala bentuk kekerasan dan berharap agar insiden serupa tidak terulang.
Foto-foto dari museum menunjukkan patung Dewi Athena yang jatuh dari alasnya ke lantai, serta patung Dewa Pagan yang hancur menjadi berkeping-keping. Staf museum mengkonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan perbaikan terhadap patung-patung yang rusak, meskipun mereka tidak mengungkapkan nilai patung dan besarnya kerugian.