Viral! Nyamuk Buatan Bill Gates Bisa Cegah Penyakit DBD

0 Komentar

KURASI MEDIA – Berita tentang penyebaran nyamuk buatan Bill Gates atau nyamuk Wolbachia di Indonesia menciptakan kontroversi di kalangan masyarakat. Sebelumnya, klaim di media sosial menyebutkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari misi Bill Gates untuk membentuk genetik LGBT.

Namun, Profesor Zubairi Djoerban dari IDI menjelaskan bahwa nyamuk Wolbachia merupakan proyek World Mosquito Program (WMP) milik Monash University, meskipun sering disebut sebagai nyamuk Bill Gates karena dukungan dari Bill & Melinda Gates Foundation.

Proyek ini, menurut Prof Zubairi, bertujuan untuk mengurangi penyebaran Demam Berdarah, demam kuning, dan chikungunya dengan melibatkan bakteri Wolbachia yang dapat melumpuhkan virus dengeu dalam nyamuk aedes aegypti.

Baca Juga:2 Sandera Israel Tewas Karena Ulah Israel SendiriTugas Utama Negara Muslim : Putus Hubungan Politik dengan Israel

Hasil penelitian di Yogyakarta menunjukkan penurunan kasus DBD hingga 77%, serta penurunan pasien yang dirawat di rumah sakit sebesar 86%.

Meskipun proyek ini telah sukses di beberapa negara, seperti Brasil, kepulauan Cayman, Panama, India, dan Singapura, masih ada kontroversi di Indonesia. Beberapa masyarakat khawatir akan adanya mutasi atau berpendapat bahwa metode lain sudah cukup untuk melindungi manusia.

Meski demikian, menurut Environmental Protection Agency (EPA), nyamuk Wolbachia tidak menimbulkan risiko bagi manusia, hewan, atau lingkungan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa inovasi teknologi Wolbachia efektif menurunkan penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

Wolbachia, bakteri yang dimasukkan ke nyamuk aedes aegypti jantan, dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk, mencegah penularannya kepada manusia. Uji coba di beberapa kota di Indonesia telah memberikan hasil positif, dengan penurunan kasus DBD dan proporsi pasien dirawat di rumah sakit.

Meskipun teknologi Wolbachia memberikan dampak positif, Kemenkes tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap menjalankan metode pencegahan dan pengendalian dengue yang sudah ada, seperti gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang) dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.

0 Komentar