JABAR EKSPRES – Cara melakukan CPR yang benar harus dipelajari agar bisa dilakukan oleh siapapun untuk memberikan pertolongan pertama. CPR (cardiopulmonary resuscitation) merupakan salah satu upaya pertolongan pertama gawat darurat secara medis yang dilakukan ketika ada seorang pasien henti jantung.
Di Indonesia, CPR lebih dikenal dengan istilah RJP atau resusitasi jantung paru, yang belum banyak diketahui oleh masyarakat cara melakukannya yang benar. Padahal kondisi darurat henti jantung atau paru bisa terjadi sewaktu-waktu ditengah masyarakat.
Mengetahui fakta tersebut, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) yang berkolaborasi dengan Perhimpunan dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menggelar berbagai acara untuk memepringati Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada tanggal 29 September 2023, dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan jantung. Termasuk mensosialisasikan cara yang benar untuk melakukan CPR atau RJP.
Baca Juga:Jangan Diberi Obat, Ini 8 Penanganan Pertama yang Benar Ketika Mendapat Serangan Stroke MendadakAlasan Banyak Orang Tidak Suka Hari Senin
Dilansir dari Antara, Ketua Pelaksana kegiatan Hari Jantung Sedunia 2023, yang juga anggota PERKI dr Bambang Dwiputra menyebut salah satu rangkaian kegiatannya adalah memberikan sosialisasi Bantuan Hidup Dasar (BHD). Yang dihadiri peserta dari masyarakat umum sebagai kegiatan edukasi dan praktek langsung terhadap first respnders terhadap pasien enti jantung dilapangan.
“Pada tahun ini kita akan memfokuskann untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap berbagai penyakit jantung dengan berolahraga, MENARI (meraba nadi sendiri) serta memberikan bantuan hidup dasar,” ujarnya.
Lalu bagaimana cara yang benar untuk melakukan CPR bagi orang awam yang bukan tenaga medis. Dilansir dari laman siloamhospitals.com, dijelaskan cara melakukan CPR untuk pertolongan pertama untuk pasien henti jantung.
CPR adalah langkah pertama yang bisa diterapkan untuk pasien henti jantung dan paru mendadak sebelum datangnya ambulans atau tim gawat darurat dari rumah sakit terdekat yang telah dihubungi.
Teknik CPR harus dilakukan dengan benar supaya upaya penyelamatannya dapat berjalan efektif dan efisien serta mengurangi komplikasi.
Adapun komplikasi yang dapat terjadi bila CPR dilakukan tidak tepat adalah tak kembalinya fungsi jantung dan paru, patah tulang, pneumotoraks, dan lain sebagainya.