Kurasi Media – NASA baru-baru ini mengungkap penemuan yang mengguncang paradigma dalam penelitian astronomi. Mereka berhasil menemukan sebuah planet besar yang, dengan cara yang misterius, bertahan hidup dalam orbit sekitar bintang yang seharusnya menghancurkannya. Planet tersebut, yang diberi nama Planet 8 Ursae Minoris b, telah menjadi fokus perhatian setelah diamati oleh Teleskop Survey Planet Transit (TESS) NASA.
Bintang yang diorbit oleh Planet 8 Ursae Minoris b, terletak sekitar 530 tahun cahaya dari Bumi, dan sedang mengalami fase akhir kehidupannya. Dalam fase ini, bintang tersebut mengembang menjadi raksasa merah, melebihi orbit planetnya sebelum menyusut menjadi ukuran raksasa yang masih tampak. Proses ini seharusnya mengakibatkan penghancuran planet-planet di sekitarnya.
Namun, kejanggalan muncul ketika satu planet tetap stabil dalam orbitnya, hampir membentuk lingkaran sempurna di sekitar bintang yang tengah mengalami fase kematian. Observasi yang mendalam dengan TESS membantu NASA menyimpulkan bahwa proses pembentukan dan kehancuran planet jauh lebih kompleks dan tidak dapat diprediksi sebagaimana yang diketahui sebelumnya.
Baca Juga:Samsung Galaxy S23 FE 2023 Sebentar Lagi Rilis, Harga dan Spesifikasi Sudah Nongol!Xiaomi 13T Meluncur 5 Oktober, Apa Saja Kelebihan Spesifikasinya?
Menurut penelitian yang dipimpin oleh Marc Hon, seorang ahli astronomi, ada dua kemungkinan yang diusulkan untuk menjelaskan keberlangsungan hidup Planet 8 Ursae Minoris b. Pertama, planet tersebut mungkin berhasil menghindari penggabungan dua bintang atau, kedua, mungkin merupakan planet baru yang terbentuk dari puing-puing hasil penggabungan.
Dalam skenario pertama, dua bintang seukuran Matahari mengorbit satu sama lain, sementara planet mengelilingi keduanya. Salah satu bintang berkembang lebih cepat, melewati fase raksasa merah, melepaskan lapisan terluar, dan berubah menjadi katai putih, sisa bintang yang kecil tetapi bermassa tinggi. Bintang yang lain baru saja mencapai tahap raksasa merah sebelum keduanya bertabrakan, menyisakan planet yang sekarang dikenal sebagai Planet 8 Ursae Minoris b.
Skenario kedua melibatkan penggabungan dua bintang yang menghasilkan debu dan gas membentuk piringan di sekitar raksasa merah yang tersisa. Cakram protoplanet ini kemudian menjadi bahan mentah untuk membentuk planet baru. Meskipun bintang mendekati akhir hidupnya, proses ini memungkinkan kelahiran kembali suatu planet.
Keberhasilan para astronom menguraikan rangkaian peristiwa ini berasal dari pemahaman mendalam terhadap fisika bintang. TESS, sebagai alat berburu planet, membantu mengamati kegelisahan dan gempa pada bintang-bintang jauh. Metode ini mengikuti pola osilasi yang dikenal sebagai “asteroseismologi,” dan dalam hal ini, pola osilasi Planet 8 Ursae Minoris b sesuai dengan tahap akhir pembakaran helium pada raksasa merah.