KURASI MEDIA- Ucapan Hari Guru Sedunia atau Internasional Teachers day diperingati setiap tanggal 5 Oktober. Tahun ini peringatan hari guru sedunia mengambil tema ‘The teachers we need for the education we want: The global imperative to reverse the teacher shortage’.
Atau setelah di terjemahkan menjadi “Guru yang kita butuhkan untuk pendidikan yang kita inginkan: Keharusan global untuk mengatasi kekurangan guru”.
Dilansir dari laman resmi UNESCO atau Organisasi pendidikan, scient dan kebudayaan Dunia, peringatan hari guru sedunia tahun ini masih menyoroti tentang kekurangan guru atau tenaga pendidik di berbagai belahan dunia.
Baca Juga:144 Daftar Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan6 Makanan yang Meningkatkan Kecerdasan, Setengahnya Sudah Sering Dikonsumsi
“Dunia menghadapi kekurangan guru global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan diperburuk dengan menurunnya kondisi dan status kerja mereka.” Tulis UNESCO yang dikutip pada Kamis 5 Oktober 2023.
UNESCO juga menggambarkan tujuan peringatan hari guru sedunia tahun ini adalah untuk menekankan pentingnya menghentikan penurunan jumlah guru dan kemudian mulai meningkatkan jumlah tersebut pada saat yang bersamaan.
Mengatasi masalah kekurangan guru tersebut, Unesco juga menyebutkan telah berupaya melakukan banyak kegiatan, seperti mengadvokasi profesi guru yang bermartabat dan bernilai, menganalisis tantangan mereka, dan menampilkan praktik-praktik inspiratif untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi guru dan pendidik.
Selain itu juga dilakukan evaluasi dengan mengkaji cara-cara di mana sistem pendidikan, masyarakat, komunitas, dan keluarga mengenali, menghargai, dan secara aktif mendukung guru.
Sementara di Indonesia, peringatan hari guru tidak begitu terdengar dengungnya. Padahal menjadi guru diera saat ini memiliki tantangan yang lebih besar.
Mengingat di media berulang kali diangkat berita tentang perjuangan seorang guru yang sampai harus berdarah-darah dalam menunaikan tugasnya.
Seperti yang belum lama terjadi, seorang murid yang tega membacok gurunya sendiri hanya karena pelit memberikan nilai. Ada juga guru yang sampai harus dipolisikan karena orang tua murid tidak terima anaknya mendapatkan perlakukan kasar.
Baca Juga:Ciri-ciri Gangguan Mental Skizofrenia, Seperti yang Dialami Pelaku Penembakan Dua WNA di Paragon BangkokDaftar 16 Negara yang Melarang TikTok Digunakan Warganya
Dan masih banyak lagi peristiwa tragis lainnya menyangkut profesi guru. Padahal UNESCO sendiri sudah menyerukan untuk mendukung profesi yang penuh dengan pengabdian ini.
“Kami menyerukan negara-negara untuk memastikan dapat mengubah profesi guru menjadi lebih menarik dan dihargai serta didukung demi memenuhi kebutuhan setiap pelajar,” tulis UNESCO.