KURASI MEDIA- Sebuah kapal kargo berbendera Turki mengalami tabrakan dengan ranjau laut di Laut Hitam, di lepas pantai Rumania, pada hari Kamis.
Meskipun mengalami kerusakan ringan, semua awak kapal selamat, menurut sumber dari sektor maritim dan keamanan.
Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, yang merujuk kepada informasi yang diterimanya, menyatakan bahwa kapal tersebut menghantam ranjau laut sekitar 11 mil laut utara Sulina, Rumania, dekat pintu masuk Terusan Sulina.
Baca Juga:Kenali Fobia Gelap dan Malam, Nyctophobia Ini Gejalanya!Tahu Kah Kamu? Ada Terapi Pelukan Sapi, Apa Manfaatnya?
“Kapal dilaporkan mengalami ledakan sekitar pukul 09.20 UTC (GMT). Kapal tersebut segera menjatuhkan jangkar untuk mengevaluasi kerusakan,” demikian dijelaskan dalam pernyataan Ambrey.
“Pada pukul 12.10, kapal melanjutkan perjalanan,” tambah Ambrey, sambil menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Ini merupakan salah satu insiden pertama dalam beberapa bulan terakhir yang melibatkan kapal yang mengalami tabrakan dengan ranjau laut. Wilayah Laut Hitam telah diidentifikasi sebagai zona berisiko tinggi oleh perusahaan asuransi, dan ranjau laut masih merupakan ancaman yang berbahaya.
Seorang sumber dari pemerintah Ukraina membenarkan bahwa sebuah kapal telah menghantam ranjau laut dan menambahkan bahwa kemungkinan itu adalah ranjau dari Perang Dunia II atau ranjau darat yang tertinggal di sana tahun lalu. Namun, pihaknya menolak memberikan komentar lebih lanjut.
Kepala konsultan Bosphorus Observer, Yoruk Isik, yang memiliki pengetahuan tentang insiden ini, menyatakan kepada Reuters secara terpisah bahwa kapal yang terlibat adalah Kafkametler. Kapal ini mengalami kerusakan ringan pada tangki pemberatnya, namun seluruh awak kapal selamat.
Pihak operator kapal, Kafkametler Maritime, yang berbasis di Istanbul, saat ini tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut.
Kafkametler kemudian menjatuhkan jangkar di saluran Danube dekat terminal Vylkove di Ukraina, seperti yang tercatat oleh penyedia analisis maritim, MarineTraffic, pada pukul 21.20 GMT pada hari Kamis.