KURASI MEDIA – Cara mengobati panas dalam tanpa harus mendatangi dokter sebenarnya bisa dilakukan sendiri dirumah. Hal ini selama gejala panas dalam tidak parah dan tidak menimbulkan keparahan.
Akhir-akhir ini panas dalam banyak diderita masyarakat, selain karena cuaca panas ekstrem yang emmbuat banyak orang mengalami dehidrasi karena kurang mengonsumsi air. ,
Dilansir dari laman Alodoker, panas dalam dari sisi medis sesungguhnya tidak dikenal sebagai penyakit, hal ini hanya sebuah istilah yang dirasakan seseorang ketika mengalami beberapa kondisi yang diduga sebuah penyakit.
Baca Juga:Cara Menggunakan ChatGPT di HP dan LaptopHP Android Tak Lagi Bisa WhatsApp Mulai 24 Oktober, Ada LG hingga Samsung, Cek Daftarnya di Sini
Sama halnya dengan penyakit meriyang atau masuk angin, yang juga tidak ditemukan istilah medisnya. Panas dalam merupakan kondisi berupa kumpulan gejala dari penyakit di tenggorokan atau gejala awal dari infeksi virus maupun bakteri.
Karena menimbulkan rasa panas disekitar tenggorokan, sehingga banyak yang menyebutnya sebagai panas dalam. Dengan gejala seperti rasa tidak nyaman di tenggorokan dan nyeri ketika menelan.
Sementara dari ilmu pengobatan tradisional, penyebab panas dalam dapat muncul ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak makanan yang diolah dengan suhu tinggi, seperti daging bakar dan gorengan, atau makanan tertentu seperti durian, cokelat, atau makanan berbumbu tajam. Namun, hal ini belum dapat dijelaskan secara ilmiah.
Panas Dalam Menurut Medis
Dalam sebuah penelitian, gejala panas dalam yang muncul juga diketahui berkaitan dengan peradangan di dalam tubuh.
Beberapa penyakit yang umum dikaitkan dengan gejala panas dalam meliputi:
– Infeksi saluran napas akut (ISPA)
Panas dalam akibat ISPA umumnya diawali dengan gejala berupa rasa gatal, nyeri, dan panas di tenggorokan. Selain keluhan pada tenggorokan, ISPA juga sering kali disertai bersin-bersin, hidung tersumbat, batuk, dan demam yang biasanya berlangsung selama 2–3 hari.
– Iritasi tenggorokan
Gejala panas dalam akibat iritasi tenggorokan mirip dengan gejala yang muncul akibat ISPA. Iritasi tenggorokan dapat disebabkan oleh paparan polusi udara, konsumsi makanan atau minuman panas, atau penggunaan suara yang berlebihan seperti berteriak atau tertawa keras.
– Asam lambung naik (refluks asam lambung)
Panas dalam yang menjurus pada refluks asam lambung sering muncul di tengah malam saat tidur atau di pagi hari saat bangun tidur. Gejala tersebut terkadang disertai rasa panas atau perih di ulu hati dan tercekat di tenggorokan.