KURASI MEDIA – Pada awal perdagangan, Selasa (24/10/2023), terjadi penguatan tajam pada nilai tukar rupiah. Mata uang Garuda mencapai Rp15.885,5 per dolar AS di awal pagi. Berdasarkan laporan Bloomberg, rupiah menguat sebesar 48 poin pada pembukaan perdagangan.
Hingga pukul 09.24 WIB, rupiah telah menguat sebanyak 94,5 poin atau 0,59 persen menjadi Rp15.839 per dolar AS.
Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar keuangan, menyebut bahwa dolar AS mengalami koreksi terhadap mata uang utama pada perdagangan sebelumnya. Imbal hasil dari obligasi AS dengan tenor 10 tahun juga mengalami sedikit pelemahan pada pagi ini.
Baca Juga:Cek Harga Emas Antam Hari ini Naik Rp2.000Rekomendasi Hp Lipat Tercanggih yang Wajib untuk Kamu Ketahui
“Indeks dolar saat ini berada di 105,60, sedikit menurun dari sebelumnya yang berada di atas 106, sejalan dengan penurunan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS,” ujar Ariston.
Pendapat senada diungkapkan oleh Lukman Leong, seorang pengamat pasar keuangan, yang melihat adanya potensi rebound pada mata uang Garuda setelah mengalami pelemahan dalam beberapa waktu terakhir.
“Rupiah berpotensi rebound/menguat hari ini karena koreksi pada dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi AS. Investor menantikan data manufaktur PMI AS malam ini yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan,” kata Lukman.
Ariston juga menyebutkan bahwa penundaan serangan darat Israel mungkin dapat membantu mengurangi kekhawatiran di pasar. Namun, sentimen pasar masih terlihat negatif terhadap aset berisiko di pagi ini. Pasar masih memperhatikan perkembangan di Timur Tengah. Beberapa indeks saham di Asia juga masih bergerak negatif, termasuk Nikkei, Hangseng, dan Kospi.
Ariston memproyeksikan kemungkinan pelemahan rupiah hari ini menuju Rp15.900, dengan potensi support di kisaran Rp15.800 per dolar AS. Sementara itu, Lukman memperkirakan bahwa pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS dapat berada dalam kisaran Rp15.850 hingga Rp16.000 hari ini.