KURASI MEDIA – Dokter spesialis radiologi dr Nur Muhammad Karim Sp.Rad menegaskan pentingnya masyarakat melakukan pemeriksaan payudara secara rutin untuk mendeteksi potensi kanker sejak dini.
“Intervensi dapat dilakukan sebelum sel kanker menyebar, untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup pasien dan menurunkan angka kematian akibat kanker payudara,” kata Nur Muhammad Karim dikutip dari Antara, Kamis (26/10/23).
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu juga mengatakan ada dua metode pemeriksaan kelainan payudara, yaitu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS).
Baca Juga:Intip Tips Mengatur Keuangan Agar Tidak Boros Ala Influencer Tyna DewiAnak Terserang Batuk Pilek, Dokter Ungkap Waktu Tak Perlu Diberi Obat
SADARI adalah cara sederhana dan mudah bagi masyarakat untuk memeriksa payudara mereka sendiri apakah ada perubahan, seperti ada atau tidaknya benjolan.
Sementara itu, SADANIS adalah pemeriksaan kesehatan payudara yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih.
“Jika terdeteksi adanya kelainan pada payudara, pasien akan ditawari skrining untuk mendeteksi apakah benjolan tersebut bersifat kanker atau tidak,” katanya.
Dia mengatakan metode skrining yang umum dilakukan adalah mamografi, yang merupakan metode pencitraan medis khusus yang menggunakan sinar-X dosis rendah dan biasanya dilakukan oleh spesialis yang berkualifikasi.
Selama ini, sebagian besar kasus kanker payudara baru terdeteksi ketika pasien sudah berada pada stadium lanjut, yaitu stadium 3 dan 4, sehingga menyulitkan pengobatan.
Data Globocan menunjukkan bahwa kanker payudara menyumbang 16,6% dari seluruh kasus kanker dan 9,6% dari seluruh kematian akibat kanker pada wanita di Indonesia pada tahun 2020.
Salah satu penyebab utama tingginya angka kematian ini adalah karena keterlambatan deteksi kanker payudara, karena sebagian besar wanita mencari pertolongan medis ketika penyakit ini sudah berada pada stadium lanjut.
Baca Juga:Ini Dia Tips Hasil Foto Keren Cuma Pakai Kamera Handphone, Anti Gagal!Tips Merawat Kain Tradisional Agar Tidak Cepat Lusuh dan Awet Warnanya
Padahal, ketika kanker terdeteksi pada stadium awal, yaitu stadium 1 dan 2, tenaga medis profesional dapat melakukan intervensi dan mengobati pasien sebelum sel kanker menyebar.
Sementara itu, perusahaan penyedia peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), juga meningkatkan kesadaran masyarakat, aksesibilitas, pemeriksaan, dan kemampuan diagnostik bagi perempuan untuk mencegah kanker payudara.
Presiden Direktur Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif juga menegaskan komitmen kami untuk menyediakan solusi peralatan medis berteknologi tinggi dengan harga terjangkau yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.