Pada tahun 2007, tepat setelah Intifada Kedua, seniman Khaled Hourani menciptakan karya seni berjudul “The Story of the Watermelon” untuk sebuah buku berjudul “Subjective Atlas of Palestine”. Pada tahun 2013, dia mengisolasi satu cetakan dan menamainya “The Colours of the Palestinian Flag”, yang sejak saat itu telah dilihat oleh banyak orang di seluruh dunia.
Mengapa Simbol Semangka Palestina Muncul Kembali Saat Ini?
Pada Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir memberikan wewenang kepada polisi untuk menyita bendera Palestina. Hal ini diikuti dengan pemungutan suara pada bulan Juni 2023 atas Rancangan Undang-undang (RUU) tentang larangan mengibarkan bendera di lembaga-lembaga yang didanai negara, termasuk universitas.
Para aktivis Palestina pun bergerak untuk memprotes penangkapan dan penyitaan bendera Palestina. Mereka berpegang teguh bahwa jika Israel mencoba menghentikan gerakan mereka, maka mereka akan menemukan cara lain untuk mengekspresikan diri, termasuk dengan penggunaan simbol semangka yang dijadikan stiker, poster, gambar di baju, hingga digunakan di media sosial.