KURASI MEDIA – Vidya Anindita, psikolog dan psikolog dari Universitas Padjadjaran (Unpad), menyarankan para orang tua untuk menerapkan pola asuh otoritatif untuk membantu anak-anak mereka, terutama remaja, memahami konsekuensi dari tindakan mereka.
Dia mengatakan bahwa mengasuh anak remaja seringkali sulit karena anak-anak pada usia ini suka mencoba hal-hal yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya, terutama dengan teman sebaya remaja lainnya.
Hal ini dianggap sebagai tantangan besar untuk mengatasinya, orang tua dapat menerapkan pola asuh otoritatif yang menekankan pada hubungan yang hangat antara orang tua dan anak, serta menerapkan aturan dan batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak.
katanya.
Baca Juga:Smartwatch Kieselect Lora2 Hadir dengan Desain Menarik, Ini Spesifikasi dan Harganya!Kemenkes Palestina Ungkap Ruang Operasi RS Indonesia Jadi Sasaran Tembak oleh IsraelÂ
Dosen Unpad ini mengatakan bahwa orang tua perlu memahami dan peka terhadap perilaku anak remaja, namun tetap perlu membimbing anak agar perilakunya mengikuti aturan dan norma yang berlaku.
Oleh karena itu, dengan menerapkan pola pengasuhan ini, orang tua dapat menjelaskan aturan dan larangan sekaligus memberikan kesempatan untuk bernegosiasi dan berdiskusi dengan anak, bukan hanya memutuskan aturan dan larangan.
Dia mengatakan bahwa menetapkan aturan atau melarang perilaku remaja tanpa memberinya kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya akan merusak kemampuan berpikir kritis anak.
Menerapkan aturan dan larangan tertentu pada anak muda tanpa memberikan alasan yang tepat dapat mendorong anak untuk memberontak karena mereka ingin membuktikan bahwa tidak ada konsekuensi jika melanggar aturan atau larangan tersebut.
“Oleh karena itu, orang tua perlu membuka pintu komunikasi dan dialog, mendengarkan kebutuhan anak, saling memahami dan menafsirkan apa yang orang tua harapkan dan larang,” Kata Vidya.