KURASI MEDIA – Dokter biasanya menyarankan konsumsi asam folat saat merencanakan atau mengontrol kehamilan. Asam folat, bagian dari vitamin B, esensial untuk pembentukan sel baru, terutama sel darah merah, otak, dan tulang belakang bayi.
Suplemen asam folat direkomendasikan setiap hari selama kehamilan karena berperan dalam mencegah cacat tabung saraf bayi, seperti anencephaly dan spina bifida, menurut CDC.
Meskipun folat alami terdapat dalam makanan seperti sayuran hijau, buah jeruk, dan kacang-kacangan, sulit untuk memenuhi kebutuhan harian, sehingga disarankan mengonsumsi suplemen asam folat.
Baca Juga:Cek Indeks Harga Saham Gabungan Hari iniNilai Tukar Rupiah Hari ini Berkembang Lebih Baik
Status nutrisi wanita sebelum dan selama kehamilan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi, dan defisiensi mikronutrien dapat menyebabkan cacat lahir.
Suplementasi asam folat dengan dosis 400 mikrogram per hari, seperti yang disarankan WHO, dapat mengurangi risiko cacat tabung saraf.
Wanita disarankan mengonsumsi suplemen ini minimal sebulan sebelum merencanakan kehamilan untuk meningkatkan kemungkinan penutupan tabung saraf bayi dengan benar. Suplemen asam folat dianggap aman dan efektif dalam mencegah cacat tabung saraf serta anemia megaloblastik.
Berbeda dengan beberapa vitamin yang dapat disimpan di lemak tubuh, asam folat bersifat larut air. Jika tidak digunakan, tubuh akan mengeluarkannya bersama urin.
Oleh karena itu, penting untuk terus mengonsumsi asam folat sejak merencanakan kehamilan hingga selama kehamilan untuk menghindari risiko kekurangan yang dapat berdampak pada bayi.