KURASI MEDIA – Adab bersosial media, masih banyak belum diketahui para penggunanya. Karenanya tak jarang banyak yang terjerumus karena konten yang dibuatnya sendiri.
Banyak hal yang tidak seharusnya dibagikan pada publik, malah menjadi konten viral yang digemari. Bahkan tidak sedikit yang menggunakan segala cara demi mendapatkan banyak viewer , follower atau like dan komentar.
Misalnya satu hal yang banyak dilakukan, seperti selfi atau memotret diri sendiri untuk diupload atau diunggah di media sosial, demi mendapatkan pujian dari yang melihatnya.
Baca Juga:Puasa Ramadhan 86 Hari Lagi, Ini Golongan Orang Tidak Wajib Meng-Qodho PuasaFilm Siksa Neraka Viral, ini 8 Gambaran Siksaan di Neraka yang Sesungguhnya Ada di Alquran dan Hadits
Menurut Ustadz Ammi Nur Baits, selaku Dewan Pembina Konsultasisyariah, menyebutkan bahwa perbuatan tersebut termasuk dalam kategori ujub terhadap dirinya sendiri.
Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras seseorang ujub apalagi terhadap dirinya.
Rasulullah menyebut hal tersebut sebagai dosa besar yang bisa membinasakan pelakunya.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
Tiga dosa pembinasa: sifat pelit yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti, dan ujub seseorang terhadap dirinya. (HR. Thabrani dalam al-Ausath 5452 dan dishaihkan al-Albani)
Di saat yang sama, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memotivasi kita untuk menjadi hamba yang berusaha merahasiakan diri kebalikan dari menonjolkan diri.
Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ
Baca Juga:Jadi Warisan Budaya Unesco, Ini 10 Jenis Jamu Tradisional Paling Populer di Pulau JawaBukan Tahlilan, Ini Yang Harusnya Dibaca Saat Malam Jumat
Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonjolkan diri. (HR. Muslim 7621).
Umumnya orang yang melakukan selfie, tidak lepas dari perasaan ujub. Meskipun tidak semua orang yang selfie itu ujub, namun terkadang perasaan lebih sulit dikendalikan.
Sementara hukum meng-captur, atau meng-screenshoot percakapan dengan orang dan mengirimkannya pada orang lain, ternayta juga termasuk perbuatan yang tidak sesuai dengan adab bersosial media yang benar.
Menurut Syaikh Sulaiman bin Salimullah Ar-Ruhaily, perbuatan tersebut termauk dalam berhianat.
“Ini merupakan perbuatan khianat! Ketika seseorang melakukan percakapan dengan saudaranya dengan HP/WA lalu (mengscreenshot dan) menyebarkan percakapan tersebut kepada orang lain maka ia telah melakukan pengkhianatan, kecuali apabila ia telah meminta izin.” tulisnya dalam sebuah unggahan di lama konsultasi syariah.