KURASI MEDIA – Khutbah Jumat berasal dari bahasa Arab “Khotbah” yang artinya pidato atau ceramah yang berisi tentang keagamaan.
Khutbah Jumat memiliki banyak manfaat dan tujuan untuk mengajak jamaah untuk selalu berjuang menggiatkan dan membudayakan Syariat Islam dalam masyarakat.
Menyatukan Jamaah, memberikan pelajaran serta motivasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dan juga mengingatkan kaum muslim mengenai ajaran Islam, baik perintah maupun larangannya.
Baca Juga:Sinopsis Film Hamka & Siti Raham Vol.2: Kesetiaan Cinta Istri Terhadap Buya, Ini Jadwal Tayangnya!Sudah Tahu Khasiat Daun Alpukat Dapat Mengatasi Diabetes? Simak di Sini
Melansir dari Islam.nu.or.id berikut contoh teks khutbah Jumat yang berjudul “Tali Persaudaraan, Jaga Terus Kedamaian”.
Semoga teks khutbah Jumat ini yang disampaikan dapat memberi inspirasi bagi kita untuk melakukan amal kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Innalhamdalillah Nahmaduhu Wanastainuhu Wanastagfiruhu Wanauzubillahi Minsuururi Anfusina Waminsayyiati a’malina mayadillahu falaamudillalah wamayudilluhu falahadialah. Asyhadualla ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kepada Tuhan yang Maha Esa Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat yang banyak sehingga kita semua dapat berkumpul di hari Jumat ini.
Sholawat serta salam mari kita curahkan kepada junjungan kita semua, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam yang telah membawa kita semua dari zaman Jahilliah menuju zaman yang bisa seperti ini.
Pada kesempatan kali in, kita akan membahas yang berjudul “Tali Persaudaraan, Jaga Terus Kedamaian”.
Negara Indonesia memiliki berbagai keragaman yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Kita memiliki suku bangsa yang beragam, bahkan bahasa, agama dan adat istiadat pun beragam.
Baca Juga:Bikin Cemilan Musim Dingin! Resep Martabak Telur Roti Tawar5 Rekomendasi Glamping di Pangalengan Bandung Pinggir Sungai Buat Tahun Baruan!
Demikian pula dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh bangsa kita. Ada lima agama dan kepercayaan yang diakui dan diakomodasi oleh pemerintah. Masing-masing pemeluk agama dan kepercayaan diberikan kesempatan seluasnya untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan mereka masing-masing.
Maka dari itu, sudah selayaknya jika bangsa kita tidak alergi dengan perbedaan. Asalkan tidak bertentangan dengan syariat dan perundang-undangan negara, maka berbeda dianggap wajar di negeri ini sejak asal pendiriannya.
Sebagaimana Allah SWT menciptakan manusia di dunia dengan segala keragaman dan perbedaannya.