Hadirin jamaah shalat jumat yang dirahmati Allah SWT.
Di luar sana banyak anak yang berani menelantarkan orang tuanya, bahkan ada bebrapa anak yang berani membunuh orang tuanya sendiri, naudubillah min dzalik.
Kita sebagai anak seringkah menjenguk orang tua kita, jangan mentang-mentang sudah menikah dengan orang kaya, menjadi lupa dengan ibu kita, dengan orang tua kita.
Bagaimanapun ridha Allah bi ridho walidain. Sejelek apapun itu tetap ibumu, setua apapun beliau tetap ibumu.
Baca Juga:Drama Gyeongseong Creature, Adu Akting Park Seo Joon dan Han So Hee Untuk Lumpuhkan MonsterAplikasi Penghasil Uang BBH VIRAL di TikTok, Disebut Investasi Ilegal yang Bakal Scam Menyusul Media Simonida
Orang tua kita bukan menginginkan harta kita, orang tua kita tidak ingin merepotkan kita. Namun, orang tua kita hanya ingin sedikit perhatiannya dari anak-anaknya.
Hadirin jamaah sholat jumat yang di rahmati Allah SWT.
Kita akan melihat tiga peristiwa dari sekian banyak peristiwa, yang menunjukkan betapa besar perhatian Islam terhadap ibu.
Yang pertama; adalah peristiwa saat Nabi Isa A.S. berbicara saat masih bayi.
Sungguh adalah sebuah peristiwa yang sangat besar saat Allah menciptakan Nabi Isa A.S. tanpa seorang ayah, untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.
Namun kelahiran Nabi Isa A.S. sempat mendatang kantuduhan keji kepada Maryam. Digambarkan dalam surat Maryam ayat 27-28, yang artinya:
Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.
Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.”
Baca Juga:Heboh Ditemukan 300 Batu Ginjal dalam Perut Wanita di Taiwan, Ternyata ini Penyebab dan Gejalanya20 Quotes Tentang Kasih Sayang Ibu dari Tokoh Terkenal, Ada Iwan Fals, Tere Liye Hingga Bunda Theresa
Lalu apa yang dilakukan oleh siti Maryam? Ia menunjuk Nabi Isa A.S. yang kala itu masih bayi. Lalu Nabi Isa A.S. berkata, yang terekam dalam surat Maryam ayat 30-32
قَالَاِنِّيْعَبْدُاللّٰهِۗاٰتٰنِيَالْكِتٰبَوَجَعَلَنِيْنَبِيًّا ۙ
وَّجَعَلَنِيْمُبٰرَكًااَيْنَمَاكُنْتُۖوَاَوْصٰنِيْبِالصَّلٰوةِوَالزَّكٰوةِمَادُمْتُحَيًّا ۖ
وَّبَرًّاۢبِوَالِدَتِيْوَلَمْيَجْعَلْنِيْجَبَّارًاشَقِيًّا
Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”