Naskah Khutbah Jumat Tentang Ibu dan Kemuliaannya, Cocok Menjadi Pengingat Bagi yang Jauh dari Orang Tua

ILUSTRASI: Khutbah Jumat tentang ibu. (freepik)
ILUSTRASI: Khutbah Jumat tentang ibu. (freepik)
0 Komentar

Mari kita garis bawahi bahwa dalam peristiwa yang luar biasa tersebut, Allah menggerakkan lisan Nabi Isa A.S. untuk mendeskripsikan dirinya sebagai orang yang berbakti kepada ibuku.

Dan penjelasan ini dating setelah penjelasan bahwa beliau adalah orang yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat.

Dari peristiwa tersebut, jelas bahwa berbakti kepada ibu adalah bukti dari kemuliaan seseorang dan keimanannya kepada Allah SWT.

Baca Juga:Drama Gyeongseong Creature, Adu Akting Park Seo Joon dan Han So Hee Untuk Lumpuhkan MonsterAplikasi Penghasil Uang BBH VIRAL di TikTok, Disebut Investasi Ilegal yang Bakal Scam Menyusul Media Simonida

Peristiwa yang kedua; saat Nabi Ismail A.S. ditinggal bersama ibunya di padang tandus.

Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim A.S. harus meninggalkan Nabi Ismail A.S. yang masih bayi bersama ibunya, siti Hajar di Mekkah yang saat itu begitu tandus.

Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim, “Apakah ini adalah perintah Allah?” Ketika Nabi Ibrahim A.S. mengiyakan, maka siti Hajar menerima perintah tersebut dengan pasrah

Dalam suasana haus dan terik, siti Hajar lalu berusaha mencari air dari bukit Shafa ke Marwa, hingga 7 kali.

Dan Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah, akhirnya air Zamzam muncul di tanah dekat kaki Nabi Ismail.

Yang luar biasa adalah, peristiwa seorang ibu ini, yang berusaha untuk mencari air untuk putranya, diabadikan oleh Allah SWT sebagai salah satu ritual dalam ibadah Haji yang disebut Sa’i.

Maka, siapapun yang telah menunaikan ibadah umrah dan haji selayaknya selalu ingat kebesaran Allah dan kasih sayangnya pada Ibu dan anaknya, serta menghayati betapa besar perjuangan seorang ibu.

Baca Juga:Heboh Ditemukan 300 Batu Ginjal dalam Perut Wanita di Taiwan, Ternyata ini Penyebab dan Gejalanya20 Quotes Tentang Kasih Sayang Ibu dari Tokoh Terkenal, Ada Iwan Fals, Tere Liye Hingga Bunda Theresa

Peristiwa yang ketiga adalah: saat Ibu Nabi Musa A.S. mendapat ilham dari Allah SWT
Saat Fir’aun sedang mencanangkan untuk menghabisi seluruh anak laki-laki di negerinya, ibu Nabi Musa A.S. teramat sedih dan khawatir bahwa putranya akan turut dihabisi.
Namun, dengan kekuasaan Allah, Allah memberikan ilham kepadaIbu nabi Musa A.S.

وَاَوْحَيْنَآاِلٰٓىاُمِّمُوْسٰٓىاَنْاَرْضِعِيْهِۚفَاِذَاخِفْتِعَلَيْهِفَاَلْقِيْهِفِىالْيَمِّوَلَاتَخَافِيْوَلَاتَحْزَنِيْۚاِنَّارَاۤدُّوْهُاِلَيْكِوَجَاعِلُوْهُمِنَالْمُرْسَلِيْنَ

Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya, maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.” (QS. Al-Qasas : 7)

0 Komentar