KURASI MEDIA – Pertahankan diet sehat dengan menghindari makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol, makanan olahan, dan makanan tinggi garam dan gula.
Menurut Dr Puri Indah Wirawan, seorang ahli penyakit di RS Pondok Indah, ini adalah langkah yang diambil untuk menghindari masalah kolesterol saat ini, termasuk selama liburan Natal dan Tahun Baru.
Wirawan Hanbali mengatakan meningkatkan aktivitas fisik juga dapat membantu mencegah dan mengobati gangguan kolesterol.
Penting juga untuk menghindari alkohol dan berhenti merokok.
Baca Juga:Tips Cegah Berat Bandan Bertambah Saat Santap Kue Natal Pantai Jadi Destinasi Favorit Saat Liburan Nataru, Ini Alasannya!
Kolesterol adalah lemak yang beredar di seluruh tubuh.
Lemak kolesterol ini diangkut oleh protein dalam darah.
Kombinasi keduanya disebut lipoprotein.
Jumlah yang cukup dari isi ini sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung pembangunan sel-sel baru dan untuk membantu menghasilkan vitamin D, banyak hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.
Selain itu, tubuh membutuhkan senyawa ini untuk pencernaan, produksi hormon, dan pembentukan vitamin D.
Namun, kadar berlebihan dapat membahayakan tubuh, menyebabkan berbagai penyakit dan komplikasi.
Kolesterol dikatakan mengalami gangguan ketika levelnya berada di luar kisaran normal.
Kriteria diagnostik untuk gangguan kolesterol adalah kadar kolesterol total lebih besar dari 200 mg / dL (dianggap tinggi).
Selain itu, kolesterol LDL dengan nilai di atas 100 mg / dL dan trigliserida dengan nilai di atas 150 mg / dL (dianggap tinggi), dan kolesterol HDL dengan nilai di bawah 40 mg/dL pada pria, 50 mg / dL
Pada wanita, kolesterol HDL dengan nilai di bawah dL (dianggap tinggi, tetapi rendah).
Wirawan mengatakan kolesterol tinggi biasanya tidak menyebabkan gejala.
Baca Juga:WHO Sebut Kehancuran Sistem Kesehatan di Gaza Adalah Tragedi Sedih! UNRWA Kesulitan Rawat 50 Ribu Pasien Hamil di Gaza
Dalam kebanyakan kasus, gejala baru muncul ketika penyakit menyebabkan plak menumpuk di arteri.
“Plak-plak ini dapat mempersempit arteri sehingga hanya sejumlah kecil darah yang dapat mengalir melalui mereka,” katanya.
Formasi plak kemudian mengubah susunan lapisan arteri.
Ketika plak menumpuk di dinding arteri, itu mengurangi aliran darah ke jantung, otak, dan bagian lain dari tubuh.
Menurut Wirawan, kolesterol tinggi meningkatkan risiko penyempitan arteri dan aterosklerosis, pembekuan darah di bagian tubuh tertentu, dan stroke dan serangan jantung.