Berbicara tentang faktor risiko penyakit ini, diet yang tidak sehat dianggap sebagai penyebab utama kolesterol tinggi.
“Saat liburan semakin dekat, akan membantu untuk tetap sadar tentang makanan dan minuman. Hati-hati dengan makanan tinggi lemak jenuh dan gula, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol, “kata Wirawan.
Selain diet yang tidak sehat, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan gangguan kolesterol, seperti kurangnya aktivitas fisik, riwayat keluarga gangguan kolesterol, faktor usia, dan kebiasaan merokok.
Kadar HDL dapat mengurangi atau meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca Juga:Tips Cegah Berat Bandan Bertambah Saat Santap Kue Natal Pantai Jadi Destinasi Favorit Saat Liburan Nataru, Ini Alasannya!
Untuk mencegah gangguan kolesterol, Wirawan Hanbali mendesak warga untuk tidak hanya makan sehat, aktif secara fisik dan menghindari merokok, tetapi juga tidak ragu untuk dites jika kadar kolesterol mereka tinggi.
Pasien disarankan untuk berkonsultasi dengan spesialis penyakit dalam.
Jika perubahan gaya hidup tidak memiliki efek yang cukup, dokter Anda mungkin meresepkan obat untuk menurunkan kadar kolesterol Anda.
“Perlu dicatat bahwa mengambil statin dapat mempengaruhi kehamilan. Penggunaan statin pada wanita usia subur harus didiskusikan dengan profesional medis sebelumnya mengenai manfaat dan risiko yang terkait.
“Anda dapat mendiskusikannya dengan spesialis, ” jelasnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kadar kolesterol tinggi adalah faktor risiko utama penyakit kardiovaskular dan stroke, yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Di Indonesia, menurut data survei kesehatan dasar 2018 dari Kementerian Kesehatan, tingkat gangguan kolesterol di antara orang Indonesia berusia 15 tahun ke atas adalah sekitar 21.
2% ketika kadar kolesterol total antara 200 dan 239 mg / dL 7.6% lebih dari 240 mg / dL.
“Ini menunjukkan bahwa banyak orang di Indonesia berisiko terkena penyakit jantung dan stroke karena gangguan kolesterol,” kata Wirawan.