KURASI MEDIA – Departemen Luar Negeri telah mulai mengembangkan strategi untuk mengevakuasi warga negara Indonesia di Lebanon jika perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, yang kini telah menyebar ke Lebanon, meningkat.
Ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel terus meningkat sejak 7 Oktober 2023, ketika kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan serangan tak terduga ke Israel menyusul baku tembak antara Hizbullah dan Israel di perbatasan.
Serangan tersebut memicu konflik dengan kelompok-kelompok bersenjata lain yang terkait dengan Iran di seluruh Timur Tengah.
Baca Juga:Palestina Desak PBB untuk Deklarasikan Kelaparan di GazaDeretan Artis Indonesia dan Hollywood yang Menikah di Tahun 2023
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa mengingat jumlah WNI yang cukup banyak di Lebanon, yaitu 217 orang, telah dimulai pembahasan mengenai strategi untuk mengevakuasi WNI dari Lebanon.
“Kita tidak tahu bagaimana situasinya sekarang, tetapi Judah (Direktur Perlindungan WNI) sudah menyiapkan exit strategy jika situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk dan berdampak pada WNI. Kami sedang memulainya,” kata LeTno kepada para wartawan.
pada konferensi media di Jakarta dikutip dari Antara, Kamis (28/12/23).
“Dari waktu ke waktu kami tidak hanya melihat situasi di Gaza, tapi juga negara-negara lain yang mungkin terkena dampak dari situasi di Gaza,” tambahnya.
Retno mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian Indonesia di Lebanon masih berada di Lebanon dan bahwa sejauh ini, ia menekankan bahwa mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak berubah.
Sebuah serangan Israel ke Lebanon menghantam sebuah bangunan perumahan di selatan negara itu pada 21 Desember, menurut sumber-sumber keamanan yang dikutip oleh kantor berita pemerintah Lebanon dan Reuters. Seorang wanita tua terbunuh dan suaminya terluka.
Serangan tersebut terjadi ketika Israel berusaha melancarkan serangan balasan terhadap target-target Hizbullah di Lebanon.
Kematian lansia tersebut menambah jumlah warga sipil yang tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan dalam beberapa pekan terakhir menjadi sekitar 20 orang, termasuk wartawan dan anak-anak, demikian Reuters melaporkan.
Baca Juga:Dokter Sebut Tiga Bahan Berbahaya Rokok Elektrik yang Berikan Efek Buruk pada Kesehatan Orang Tua Penting Beri Anak Waktu 60 Menit Lakukan Olahraga Fisik Setiap Harinya
Hizbullah telah mengumumkan tewasnya lebih dari 100 pejuangnya dalam konflik dengan Israel saat ini.