KURASI MEDIA – Wilayah utara Ethiopia didera oleh kondisi kemanusiaan yang mengerikan, dengan penduduk menghadapi kelaparan dan kematian, kata penjabat presiden wilayah itu, Jumat (29/12/23).
Getachew Reda, seorang pemimpin regional di wilayah Tigray yang dilanda perang, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa situasinya adalah “bencana” yang sebanding dengan kelaparan mematikan Ethiopia pada tahun 1984, yang membunuh jutaan orang.
Warisan perang destruktif di Tigray dan kelaparan yang disebabkan oleh kekeringan telah menciptakan kombinasi mematikan yang membuat 91 persen warga Tigray menghadapi risiko kelaparan.
Baca Juga:Menyedihkan! Hampir 106 Jurnalis Gaza Tewas Akibat Serangan israel Ribuan Warga Yaman Berunjuk Rasa Dukung Kebebasan Jalur Gaza yang Diserang Israel
Reda mengatakan bahwa ribuan warga Tigray tewas karena kekurangan makanan sejak penandatanganan Perjanjian Pretoria yang mengakhiri konflik antara Pemerintah Ethiopia dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) pada November 2022.
“Meski bencana yang akan terjadi ini hanya mendapat sedikit perhatian, terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa kalangan masyarakat paling rentan – anak-anak lansia, serta wanita hamil dan menyusui – mengalami kelaparan dan kematian,” menurut pernyataan itu.
“Memang benar, saat ini, jutaan warga Tigray hanya menunggu nasib buruk mereka: kematian,” kata pernyataan itu lebih lanjut.
Kehancuran basis ekonomi Tigray, penghancuran fasilitas kesehatan, penjarahan kekayaan pribadi dan publik, dan pemindahan paksa lebih dari 1 juta orang telah memiskinkan jutaan warga Tigray, membuat mereka tidak mampu mengurus diri mereka sendiri, tambah pernyataan itu.
Kurangnya curah hujan musiman di tiga zona wilayah tersebut dan serangan belalang gurun telah mendatangkan malapetaka dan menciptakan tragedi kemanusiaan.
“Meski bantuan telah dipulihkan secara terbatas, jumlah bantuan yang sampai ke masyarakat yang membutuhkan hanyalah sebagian kecil dari jumlah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan saat ini,” kata pernyataan itu.
Lebih lanjut, pernyataan itu menekankan bahwa penghentian sementara bantuan kemanusiaan juga memainkan peran signifikan dalam krisis yang kian memburuk tersebut.
Baca Juga:Intip Deretan Motor Listrik yang Meluncur di Tanah Air Sepanjang Tahun 2023Cek Spesifikasi dan Harga Smartphone “Entry Level” yang Rilis Tahun 2023
Reda memperingatkan bahwa kurangnya upaya terpadu untuk mengatasi tragedi tersebut akan menimbulkan konsekuensi mematikan dan dampaknya secara luas terhadap perdamaian dan stabilitas nasional dan regional.
Meski ada tanda-tanda harapan untuk dapat mengatasi krisis di Tigray, jumlah dana yang terkumpul sejauh ini masih terlalu kecil untuk mengurangi bencana yang mungkin terjadi di Tigray.