Ruas Huangshang-Nanchang sebenarnya adalah bagian dari rute Hangzhou-Nanchang sepanjang 560 km. Ruas Hangzhou-Huangshan sudah mulai beroperasi sejak akhir 2018, dilayani kereta cepat dengan kecepatan 250 km/jam.
Ada 10 stasiun yang dilewati, yaitu Nanchang Timur (Nanchangdong), Jinxianbei, Yugan, Poyang, Lepingbei, Jingdezhenbei, Furiangdong, Qimennan, Yixiandong, dan Huangshanbei.
Stasiun Jingdezhenbei dan Huangshanbei adalah stasiun lama yang diperbaharui, sedangkan sisanya adalah stasiun baru. Proses pembangunan rute baru juga telah dimulai sejak Oktober 2018.
Baca Juga:Satgas Pasti Blokir 22 Entitas Investasi dan 337 Pinjol Ilegal Fix! Pemerintah Tetapkan Pajak Rokok Elektrik Berlaku Mulai 1 Januari 2024
Kereta perdana jalur Huangshang-Nanchang adalah bernomor G4012, yaitu dengan tipe CR400 AF atau disebut Fuxing EMU (Electric Multiple Unit) yang digadang-gadang hemat energi.
Kereta itu terdiri dari delapan gerbong, dengan gerbong “first class” ada di belakang lokomotif, sedangkan sisanya adalah gerbong “second class”. Penumpang “first class” mendapatkan camilan dan minuman, sedangkan penumpang kelas dua dapat membeli makanan dan minuman di atas kereta.
Kereta berangkat dari Stasiun Nanchangdong (Nanchang Timur) di Distrik Qingshanhu, Kota Nanchang. Stasiun itu adalah stasiun baru, dengan luas bangunan 100 ribu meter persegi, dengan total lahan seluas 235 ribu meter persegi. Ada 8 peron dan 16 jalur di stasiun yang dapat menampung 6.000 penumpang dalam waktu yang sama.
Bangunan atas stasiun dibuat menyerupai burung yang terbang dengan fasad depan tiga lengkungan, dimana lengkungan tengah menjadi yang paling besar, sehingga tinggi kanopi yang tertinggi stasiun mencapai 49,82 meter yang memberikan kesan luas di ruang tunggu penumpang.
Saat pembukaan koridor Huangshan-Nanchang, sejumlah pertunjukkan juga ditampilkan di dalam kereta yang sedang melaju mulus, seperti tari liong, teater klasik Jiangxi, permainan musik erhu (alat musik gesek tradisional) maupun pertunjukan seni lainnya.
Meski diisi dengan berbagai pertunjukkan, perjalanan tetap berjalan mulus karena kereta jenis Fuxing menggunakan sistem suspensi ganda serta dilengkapi peredam, sehingga mampu meredam getaran dan suara di dalam kereta dengan lebih optimal.
Pertujukkan tersebut ditampilkan karena memang di sepanjang rute Huangshan-Nanchang, penumpang dapat mengunjungi lokasi-lokasi wisata.
Baca Juga:Uni Eropa Desak Jeda Baru dalam Perang Isarel di Gaza Getachew Reda Sebut 91 Persen Tigray Ethiopia Dilanda Kelaparan
Contohnya adalah Paviliun Tengwang di Nanchang, “ibu kota porselen” Kota Jingdezhen, Gunung Huangshan, yang sudah diakui sebagai Situs Warisan Budaya dan Alam Dunia UNESCO, Cagar Alam Nasional Danau Poyang, Desa Xidi, dan Desa Hongcun yang pernah menjadi lokasi film “Crouching Tiger”, “Hidden Dragon”, hingga Danau Barat yang ikonik di Hangzhou.