KURASI MEDIA – Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 memiliki dampak signifikan pada perekonomian, meskipun Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa Pemilu presiden dan legislatif, sebagai peristiwa lima tahunan, memengaruhi pemilu-pemilu sebelumnya.
Meski begitu, menurut Analis DCFX, Andrew Fischer, Pemilu 2024 tidak diperkirakan akan berpengaruh besar terhadap pergerakan harga emas di pasar spot.
Andrew Fischer mengungkapkan bahwa, menurut pandangannya, pergerakan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menjadi fokus utama, bukan Pemilu itu sendiri. Menurutnya, Pemilu tidak akan memberikan dampak yang signifikan pada pasar emas.
Baca Juga:5 Tips untuk Antisipasi Krisis EkonomiSiap-Siap Beli Emas Hari ini Karena Harga Sedang Turun
Berdasarkan laporan outlook emas 2024 dari DCFX, diprediksi bahwa harga emas di pasar spot akan melonjak di akhir kuartal I-2024. Kenaikan ini diperkirakan mencapai level 2.300 dolar AS per troy ounce (toz), meskipun saat ini harga emas berada di level 2.057 per toz.
Andrew menyatakan bahwa kenaikan harga emas pada awal 2024 diprediksi karena penurunan nilai tukar dolar AS, yang disebabkan oleh kegagalan pembayaran dan pengaruh pembayaran obligasi. Investor diperkirakan akan beralih dari dolar AS ke aset seperti emas.
Proyeksi ini didukung oleh prediksi penurunan nilai tukar dolar AS yang berkelanjutan sepanjang tahun 2024, terutama dengan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), yang diprediksi akan menahan suku bunga lebih lama.
Selain itu, konflik geopolitik, khususnya antara Israel dan Palestina yang melibatkan negara-negara lain, diyakini akan mempengaruhi sentimen pelaku pasar terhadap aset berisiko. Oleh karena itu, DCFX memproyeksikan kenaikan harga emas tahun ini karena investor cenderung mencari aset yang lebih aman di tengah kondisi geopolitik yang tidak stabil.