KURASI MEDIA – Kasus Mutilasi di Garut masih terus jadi perhatian publik. Banyak yang penasaran dari mana pelaku yang diduga juga seorang ODGJ mendapatkan senjata tajam untuk memotong-motong tubuh korbannya.
Menjawab pertanyaan itu, Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengungkapkan asal muasal senjata yang digunakan pelaku untuk mutilasi korbannya.
Ari menjelaskan, sebelum melakukan aksinya, pelaku yang bernama Erus ini mengaku mendapatkan senjata berupa sebilah pisau disebuah rumah kosong, yang lokasinya tidak jauh dari lokasi ditemukannya potongan tubuh korban, yakni di Jalan Raya Cibalong Kampung bantarlimus Desa Sancang Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut Jawa Barat.
Baca Juga:Apakah Aplikasi Pertamina Resmi dan Bisa Menghasilkan Uang Halal? Cek Faktanya di SiniSetelah MSL, Ada 5 Aplikasi Penghasil Uang Baru yang Diduga Berskema Ponzi
Rumah kosong tersebut merupakan milik seorang pandai besi yang memproduksi berbagai senjata tajam, dan diketahui rumah tersebut sudah lama ditinggalkan pemiliknya.
Diduga Pelaku Erus masuk kedalam rumah tersebut secara paksa, karena polisi menemukan ada kerusakan pada bagian pintu rumah tersebut.
Dugaan lain menyebutkan, bahwa pelaku mengeksekusi korbannya di rumah kosong tersebut, hal ini terlihat dari banyaknya bercak darah dan ada pakaian pemilik rumah yang kotor dengan noda darah.
Pelaku Erus (23) yang merupakan warga Kampung Kubang Desa Marga Mulia Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut ini diduga juga mengalami gangguan jiwa, karena dari raut wajahnya tidak terlihat rasa penyesalan setelah menghabisi nyawa temannya, yang diketahui selama 3 hari terakhir selalu bersama dengan korban berada disekitar TKP.
Kejadian ini viral setelah beberapa warga yang tengah melintas di Jalan Raya Cibalong melihat pelaku yang sedang duduk di pinggir jalan sedang memotong-motong tubuh korban yang sebagian sudah terpotong menjadi beberapa bagian.
Warga yang heboh lantas melaporkan hal tersebut pada aparat, dan pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan. Kini pelaku sedang menjalani pemeriksaan termasuk pemeriksaan kejiwaan untuk mengetahui kondisi mentalnya.