“Ini karena saya kecewa juga waktu jadi anggota DPRD anggaran hibah untuk MI malah dicoret. Saya kecewa kalau perjuangan saya tidak terselesaikan. Saya lulusan Madrasah Ibtidaiyah, jadi saya tidak akan pernah melupakan madrasah,” tandasnya.
Termasuk untuk insentif guru ngaji yang ia perjuangkan sejak masih menjabat anggora DPRD Kabupaten Bandung, kini sudah terealisasi Rp109 miliar per tahun untuk 17 ribu guru ngaji. Bahkan lebih dari itu ia pun memperjuangkan guru honorer menjadi tenaga P3K.
“Selama jadi Bupati Bandung 3,5 tahun, saya sudah mengangkat 9 ribu guru honor menjadi P3K,” sebutnya.
Baca Juga:Peringati Hari Sumpah Pemuda 2024, Ahmad Syaikhu Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Pembangunan Jawa BaratRCEO BRI Regional Office Bandung Salurkan Beasiswa untuk 50 Siswa di Kabupaten Ciamis dan Kuningan
Karena itu Kang DS meminta doa dan dukungan dari para guru madrasah se-Kabupaten Bandung untuk terus melanjutkan perjuangannya dalam menghargai para guru madrasah.
“Insya Allah, kalau saya jadi bupati, akan terus melakukan terobosan-terobosan demi keberlangsungan pendidikan dasar di Kabupaten Bandung dan memberikan manfaat untuk kemaslahatan umat,” pungkasnya.(*)