KURASI MEDIA – Bediding sendiri berasal dari bahasa Jawa, adalah kata bedhiding. Di kutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “bediding” adalah istilah yang merujuk pada fenomena udara dingin yang terasa pada musim kemarau. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa, “bedhidhing,” yang berarti “terasa dingin”. Bediding biasanya terjadi ketika ada peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, dan ditandai dengan penurunan suhu udara secara drastis, terutama di malam hari.
Apa itu Fenomena bediding?
Fenomena tersebut ditandai dengan suhu udara yang turun drastis pada mala hingga dini hari. Fenomena ini adalah fenomena klimatologi adalah hal yang sangat alamiah terjadi antara bulan – bulan puncak musim kemarau, yakni anatara bulan Juli hingga September.
Penyebab Fenomena bediding
1. Adanya angin muson Australia yang bertiup dari selatan, membawa udara dingin dari Australia yang sedang mengalami musim dingin.
Baca Juga:5 Jenis Pohon yang Konon Disukai Hantu, Kamu Punya?9 Tips Ampuh Tambah Penghasilan Meski Gaji UMR
2. Langit cerah tanpa awan di musim kemarau menyebabkan panas bumi lebih cepat terpancar ke atmosfer, sehingga suhu udara turun signifikan.
3. Udara kering di musim kemarau memiliki kapasitas panas yang lebih rendah, sehingga lebih cepat kehilangan panas pada malam hari.
4. Topografi wilayah yang lebih tinggi cenderung lebih dingin karena tekanan udara dan kelembapan udara yang lebih rendah.
Mitigasi
Masyarakat harus bisa beradaptasi dengan perubahan cuaca yang sedang terjadi. Selalu menggunakan pakaian hangat jika mengalami fenomena tersebut.