KURASI MEDIA – Flottila kali ini menjadi topik hangat public seluruh dunia, karena di antara aktivis yang turut dalam misi kali ini terdapat tokoh publik dari berbagai belahan dunia.
Beberapa hari sebelum pembajakan kapal Madleen oleh Israel, seluruh aktivis yang berada dalam kapal mengunggah video berisi pesan agar warganet diseluruh dunia membantu untuk meluaskan kabar dan berita tentang mereka, dan bantu mendesak pemerintah negara asal mereka segera membebaskan mereka jika mereka ditangkap oleh Israel.
Salah satu tokoh dunia yang berada di kapal Madleen adalah Greta Thunberg. Namanya Kembali ramai dibicarakan publik setelah unggahan video dirinya yang sedang berada di atas kapal Medleen menuju Palestina booming.
Baca Juga:Aksi Bela Palestina di Bandung Menyoroti Peristiwa Madleen FlottilaTambang Nikel Raja Ampat Tuai Kritik Publik
Greta Thunberg (lahir 3 Januari 2003) adalah seorang aktivis lingkungan asal Swedia yang terkenal karena perjuangannya dalam menyuarakan masalah pemanasan global dan perubahan iklim. Pada Agustus 2018, ia memulai aksi mogok sekolah untuk iklim yang pertama, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim di depan gedung parlemen Swedia. Pada November 2018, Thunberg memberikan pidato di TEDxStockholm, diikuti dengan pidato di Konferensi Perubahan Iklim PBB pada Desember 2018, dan pada Januari 2019, ia diundang untuk berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Thunberg lahir di Stockholm, dan kesadaran lingkungan dirinya dimulai ketika ia berhasil meyakinkan orang tuanya untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi jejak karbon keluarga mereka. Pada Agustus 2018, ketika berusia 15 tahun, ia mulai membolos sekolah untuk melakukan protes di luar parlemen Swedia, bertekad untuk tidak kembali ke sekolah sampai setelah pemilu Swedia untuk memengaruhi hasil pemilu tersebut.
Di sana, ia mengangkat papan bertuliskan “Skolstrejk för Klimatet” (Mogok Sekolah untuk Iklim) dan membagikan brosur sebagai bentuk protes terhadap kurangnya aksi nyata terhadap perubahan iklim. Setelah pemilu, Thunberg berbicara di hadapan pendukungnya dan meminta mereka untuk merekam aksinya. Ia kemudian berjanji untuk terus melakukan mogok sekolah setiap hari Jumat hingga Swedia mematuhi Perjanjian Iklim Paris. Keberanian dan ketegasan Thunberg dalam menyuarakan pendapat membuatnya menjadi simbol global bagi gerakan iklim.