Greta Thunberg, Aktivis yang Disandera Israel, Siapakah Dia?

Greta Thunberg dalam unggahan instagram pribadinya
Greta Thunberg dalam unggahan instagram pribadinya (@gretathunberg)
0 Komentar

Setelah Greta Thunberg berpidato di Konferensi Perubahan Iklim PBB pada 2018, gerakan mogok iklim mingguan yang diadakan setiap hari Jumat mulai berkembang secara global. Pada 2019, protes yang terkoordinasi di berbagai kota melibatkan lebih dari satu juta pelajar.

Untuk menghindari penerbangan yang berkontribusi pada emisi karbon, Thunberg memilih untuk berlayar menggunakan kapal pesiar bebas karbon dari Inggris menuju New York, di mana ia menyampaikan pidato di KTT Aksi Iklim PBB 2019. Dalam pidatonya, Thunberg dengan tegas mengkritik para pemimpin dunia, mengungkapkan ketidakpuasannya dengan menyerukan, “Berani sekali kalian”, merujuk pada ketidakpedulian mereka terhadap krisis iklim.

Pidato ini menjadi sorotan di seluruh dunia. Setelah lulus dari sekolah menengah pada 2023, aktivisme Thunberg tetap mendapat perhatian global, dan ia semakin mempertegas taktik protesnya. Sebagai seorang dewasa, aksinya meliputi demonstrasi damai dan tindakan pembangkangan sipil, seperti menentang perintah untuk membubarkan diri, yang mengarah pada penangkapan, hukuman, dan pembebasan.

Baca Juga:Aksi Bela Palestina di Bandung Menyoroti Peristiwa Madleen FlottilaTambang Nikel Raja Ampat Tuai Kritik Publik

Aktivismenya juga meluas untuk mendukung konflik-konflik global, termasuk yang terjadi di Ukraina, Palestina, Armenia, dan Sahara Barat, dalam masing-masing konfrontasi dengan Rusia, Israel, Azerbaijan, dan Maroko.

Ketenaran Thunberg membuatnya diakui sebagai pemimpin tak resmi dalam komunitas aktivis iklim. Pengaruhnya di panggung internasional sering disebut dengan istilah “efek Greta” oleh media, termasuk The Guardian. Ia telah menerima berbagai penghargaan, termasuk masuk dalam daftar Time 100 orang paling berpengaruh, dinobatkan sebagai Tokoh Termuda Tahun Ini oleh Time pada 2019, masuk dalam Forbes 100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia pada tahun yang sama, dan menjadi salah satu nominasi untuk Hadiah Nobel Perdamaian. (*)

0 Komentar