KURASI MEDIA – Piala Dunia Antarklub edisi 2025 yang digelar di Amerika Serikat seharusnya menjadi titik balik turnamen ini. Dengan format baru yang melibatkan 32 tim dari berbagai konfederasi, FIFA berharap ajang ini menjadi lebih meriah dan kompetitif, menyerupai atmosfer Piala Dunia antarnegara. Namun, realita yang terjadi di lapangan justru berbanding terbalik: tribun stadion banyak yang kosong dan minat publik lokal tampak lesu.
Salah satu penyebab utama adalah kurangnya koneksi emosional antara klub peserta dengan masyarakat Amerika Serikat. Meskipun ada klub-klub raksasa Eropa seperti Real Madrid, Manchester City, atau Bayern Munchen yang tampil, basis fans mereka di AS belum cukup kuat untuk menciptakan atmosfer penuh semangat seperti di stadion-stadion Eropa atau Amerika Latin.
Amerika Serikat sendiri bukanlah negara dengan budaya sepak bola yang seintens benua lain. Meskipun MLS berkembang pesat, pamor sepak bola masih tertinggal dibanding NFL, NBA, atau MLB. Akibatnya, even sekelas Piala Dunia Antarklub pun tidak mampu menyedot perhatian besar, terutama dari penonton umum.
Baca Juga:Apa itu Love Scamming?Usai Dikukuhkan, PWI Kabupaten Bandung Tancap Gas Gelar Raker Persiapan OKK
Selain itu, harga tiket yang mahal dan jadwal pertandingan yang tidak bersahabat juga menjadi kendala. Beberapa laga diselenggarakan di siang hari kerja atau terlalu malam, yang menyulitkan kehadiran langsung. Penonton lokal pun lebih memilih menyaksikan melalui siaran TV atau bahkan tidak mengikuti sama sekali.
Faktor lainnya adalah minimnya promosi turnamen. Banyak warga Amerika Serikat yang bahkan tidak tahu bahwa turnamen besar ini sedang berlangsung di negara mereka. Hal ini memperkuat anggapan bahwa FIFA gagal memasarkan turnamen ini secara efektif, terutama kepada audiens non-fans hardcore sepak bola.
Meski dari sisi teknis dan fasilitas, Amerika Serikat sangat mumpuni sebagai tuan rumah, namun dari segi atmosfer dan gairah penonton, turnamen ini terasa dingin. FIFA mungkin perlu mempertimbangkan kembali pendekatan pemasaran, penentuan lokasi laga, dan format kompetisi agar turnamen ini benar-benar bisa menjadi ajang global yang menarik perhatian luas.