KURASI MEDIA – Menyusul serangan Amerika Serika (AS) di tiga lokasi nuklir milik Iran, membuat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran berunding mengenai apakah akan menutup Selat Hormuz atau tidak.
Sedangkan parlemen Iran telah mengambil langkah yang berani untuk menutup Selat Hormuz atas serangan tersebut, hal ini disampaikan anggota komisi keamanan nasional parlemen, Esmail Kosari.
“Untuk saat ini, (parlemen telah) sampai pada kesimpulan bahwa kita harus menutup Selat Hormuz, tetapi keputusan akhir dalam hal ini adalah tanggung jawab Dewan Keamanan Nasional Tertingi,” ujarnya dikutip Senin (23/6/2025).
Baca Juga:Menlu Iran Temui Putin, Khamenei Ancam Israel: “Mereka Sedang Dihukum Sekarang”Penutupan Selat Hormuz Disetujui Parlemen Iran, Apa Skenario Terburuknya?
Meruaknya langkah Iran yang dikabarkan akan menutup Selat Hormuz menjadi bahan perbincangan di penjuru dunia. Lantas sebenarnya siapa pemilik Selat Hormuz, hingga Iran membuat langkah sedemikian rupa.
Selat Hormuz milik siapa?
Sebagaimana dilansir dari beberapa sumber terpercaya, secara geografis diketahui Iran mengendalikan sisi utara selat Hormuz yang membentang di sepanjang perbatasannya.
Sementara Oman dan Uni Emirat Arab yang mengendalikan sisi selatan dari Selat Hormuz. Selat ini memiliki lebar 21 mil (33 km) di titik tersempitnya, dengan jalur pelayaran hanya selebar 2 mil (3 km) di kedua arah.
Negara yang dikenal dengan sebutan Persia ini, diketahui telah lama menggunakan ancaman penutupan Selat Hormuz yang dilalui oleh sekitar 20 persen permintaaan minyak dan gas global.
Sebagai cara untuk menangkal tekanan Barat yang kini mencapai puncaknya, setelah serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.
Bagaimana sejarah strategis Selat Hormuz?
Melansir dari sumber terpercaya, nama Selat Hormuz itu berasal dari kerajaan kuno Hormuz yang dahulu dikenal menguasai kawasan sekitar abad ke-10 sampai 17.
Pada masa kekaisaran dan perdagangan India, Selat Hormuz telah menjadi pintu gerbang utama bagi barang-barang mewah seperti rempah-rempah, sutra dan logam mulia yang menghubungkan Asia dengan Eropa.
Baca Juga:Perang Iran-Israel Memanas, Apa Hubungannya Dengan AS?Serangan Rudal Balistik Iran Menghantam Rumah Sakit di Israel: 71 Orang Terluka
Pada abad ke 16, Portugis merebut kekuasaan atas selat Hormuz serta menjadikannya sebagai benteng penting untuk menguasai jalur perdagangan laut.
Kemudian, kekuasaan berpindah ke tangan Inggris hingga abad ke-20, sebelum akhirnya negara-negara di kawasan terutama Iran dan Oman, mulai menegaskan kedaulatannya atas jalur laut ini.