1 Muharram: Awal Tahun Baru Islam dan Maknanya Bagi Umat Muslim

1 Muharram: Awal Tahun Baru Islam dan Maknanya Bagi Umat Muslim
1 Muharram: Awal Tahun Baru Islam dan Maknanya Bagi Umat Muslim (freepik)
0 Komentar

KURASI MEDIA — Umat Islam di seluruh dunia hari ini memperingati 1 Muharram, yang menandai Tahun Baru Hijriah 1447 H. Hari ini bukan sekadar pergantian kalender, tetapi juga menjadi momentum refleksi spiritual, sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW, dan langkah awal menuju kehidupan yang lebih bermakna.

Apa Itu 1 Muharram?

1 Muharram adalah hari pertama dalam kalender Hijriah, sistem penanggalan Islam yang dihitung berdasarkan peredaran bulan. Kalender ini dimulai sejak peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, yang menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam.

Penetapan 1 Muharram sebagai Tahun Baru Islam pertama kali dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab RA, sebagai simbol awal perjuangan membangun peradaban Islam yang berkeadilan dan berakhlak mulia.

Makna dan Keistimewaan Bulan Muharram

Baca Juga:3 Keutamaan Bulan Muharram, Bulan Pertama dalan Kalender Hijriah IslamLupa Membayar Zakat Fitrah Setelah Sholat Idul Fitri: Apa Hukumnya Menurut Islam?

Bulan Muharram dikenal sebagai Salah Satu Bulan Suci dalam Islam (Al-Asyhurul Hurum), bersama Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Allah SWT secara khusus memuliakan bulan ini dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan…” (QS. At-Taubah: 36)

Beberapa keistimewaan bulan Muharram antara lain:

  • Bulan penuh ampunan dan rahmat
  • Dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah, khususnya Puasa Tasu’a (9 Muharram) dan Puasa Asyura (10 Muharram)
  • Bulan yang baik untuk muhasabah diri dan memperbaiki kualitas iman

Tradisi Menyambut Tahun Baru Islam

Di berbagai daerah di Indonesia, 1 Muharram dirayakan dengan tradisi yang penuh makna, seperti:

  • Pawai obor dan zikir akbar
  • Pengajian dan tausiyah
  • Doa akhir tahun dan awal tahun Hijriah
  • Santunan anak yatim dan kegiatan sosial

Tradisi ini tidak hanya memperkuat ikatan umat, tetapi juga menjadi sarana edukasi spiritual dan pembinaan karakter masyarakat, terutama generasi muda.

Sebagaimana semangat hijrah Nabi Muhammad SAW, umat Islam diharapkan mampu memperkuat ukhuwah, meningkatkan ibadah, dan memperbaiki hubungan sosial untuk menciptakan masyarakat yang damai, adil, dan penuh kasih sayang. (*)

0 Komentar