KURASI MEDIA – “Tetap Bukan Kamu” adalah kolaborasi emosional antara Raisa, diva pop Indonesia, dan Rony Parulian, jebolan Indonesian Idol yang dikenal dengan suara lembut nan kuat. Lagu ini menjadi sorotan karena liriknya yang dalam, aransemen musik yang mendayu, serta chemistry vokal keduanya yang menyayat hati.
Nuansa Musik: Minimalis Tapi Menghantam Perasaan
Aransemen musik lagu ini terbilang sederhana, dengan dominasi piano dan string section yang mendukung nuansa galau. Tidak banyak instrumen yang digunakan, tetapi justru itu yang membuat emosi dari lagu ini terasa sangat mentah dan jujur.
Lirik yang Penuh Penyesalan dan Keikhlasan
Lirik lagu ini mengisahkan tentang dua orang yang pernah saling mencintai, tapi akhirnya menyadari bahwa mereka bukan ditakdirkan untuk bersama. Ada penyesalan, ada luka, namun juga ada keikhlasan yang begitu dewasa:
Baca Juga:Lirik Lagu “Engga Ngerti” Vanessa ZeeLirik Lagu "Icik Icik Bum Bum" Gustiwiw
“Kau takkan pernah tahu, betapa ku menunggu…”“Ku ingin bersamamu, tapi tetap bukan kamu…”
Lirik ini relatable untuk siapa saja yang pernah mengalami cinta yang tak bisa dimiliki—sebuah hubungan yang indah tapi tidak bisa dilanjutkan.
Chemistry Vokal Raisa dan Rony: Saling Melengkapi
Raisa dengan suara lembut dan penuh nuansa, dipadukan dengan suara berat dan hangat dari Rony, menciptakan harmoni yang membuat lagu ini terasa seperti percakapan dua hati yang patah. Keduanya tidak saling menutupi, tapi saling memberi ruang dalam menyampaikan emosi.
Kenapa Lagu Ini Trending?
- Lagu galau penuh makna yang cocok diputar saat malam sunyi atau hujan turun.
- Vokal kuat dan emosional, menambah kekuatan lagu secara keseluruhan.
- Lirik relatable, banyak dinyanyikan ulang di media sosial, TikTok, dan YouTube.
- Visual musik video yang sinematik menambah nilai artistik dari lagu ini.
Lagu “Tetap Bukan Kamu” adalah karya yang menyentuh, cocok untuk menemani proses healing, letting go, atau bahkan sekadar mengenang cinta yang gagal. Raisa dan Rony membuktikan bahwa lagu galau bisa menjadi indah ketika dibawakan dengan rasa yang tulus. (*)