KURASI MEDIA – Transformasi layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia terus menuai apresiasi dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Tutep Syarief (72), seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah merasakan perjalanan panjang sistem jaminan kesehatan dari era Asuransi Kesehatan (Askes) hingga kini menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Tutep, yang mulai menjadi PNS sejak tahun 1980, telah menjadi peserta Askes sejak saat itu dan otomatis menjadi bagian dari peserta BPJS Kesehatan saat transformasi sistem dilakukan. Baginya, perubahan tersebut adalah langkah maju yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.
“Saya senang akan transformasi menjadi BPJS Kesehatan ini karena seluruh masyarakat Indonesia jadi terlindungi jaminan sosial kesehatannya dan tidak terbatas seperti jaman Askes yang hanya untuk beberapa golongan,” tuturnya.
Baca Juga:Dampak Konflik Iran-Israel: DPR Minta Pemerintah Cegah Gelombang PHK Massal di IndonesiaBPJS Kesehatan Ikut Serta Meramaikan Acara Abdi Nagri Nganjang Ka Warga
Ia juga menyoroti perubahan signifikan dalam sistem pelayanan. Dulu, peserta harus membawa berbagai berkas fisik dan berlembar-lembar fotokopi saat hendak mengakses layanan kesehatan. Namun kini, berkat kemajuan digitalisasi dan integrasi sistem, proses menjadi jauh lebih efisien dan mudah.
Sebagai peserta aktif, Tutep cukup rutin memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh BPJS Kesehatan. Ia tercatat melakukan kunjungan ke rumah sakit setidaknya sebulan sekali untuk kontrol rutin. Bahkan, ia juga termasuk peserta dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), sebuah inisiatif BPJS Kesehatan untuk mendampingi pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi agar tetap terkontrol dan produktif.
“Pengalaman saya itu menggunakan BPJS Kesehatan sangat sering, selain untuk kontrol rutin, saya juga pernah berobat ke beberapa dokter spesialis seperti poli gigi, poli THT dan poli mata,” jelasnya.
Menurutnya, banyaknya kunjungan berobat yang ia lakukan menggunakan BPJS Kesehatan menjadi bukti nyata bahwa pelayanannya tidak mengecewakan. Bahkan, ia mengaku sangat puas dengan sistem pelayanan yang tidak membedakan status kepesertaan dan terintegrasi dengan baik ditunjang dengan adanya aplikasi Mobile JKN.
Kepraktisan aplikasi Mobile JKN, yang dinilainya sangat membantu dalam mengatur jadwal dan memilih fasilitas kesehatan (faskes). Bahkan di usianya yang tak lagi muda, ia merasa tetap dapat mengakses layanan digital tersebut dengan mudah.